BBM Bersubsidi Dibatasi, Pasar Mobil Terdampak  

Selasa, 5 Agustus 2014 20:00 WIB

Toyota Agya. ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Jakarta dan sejumlah daerah diyakini bakal berdampak pada penjualan mobil. "Aturan ini mempengaruhi penjualan mobil paling lama tiga bulan. Penjualan mobil akan turun untuk sementara sampai masyarakat bisa menyesuaikan diri," ujar Wakil Presiden Direktur PT TAM Suparno Djasmin yang akrab dipanggil Abong ketika ditemui seusai Halal Bihalal Toyota di The Foundry, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Agustus 2014.

Abong mengatakan dampak aturan ini terutama dirasakan oleh pembeli mobil pertama. "Untuk tipe Toyota Avanza dan Agya saja, pembeli mobil pertama ada sekitar 20 persen. Mereka adalah kelompok yang paling sensitif terhadap aturan baru ini," kata dia. (Baca: Pengusaha SPBU Tol Khawatir Bangkrut)

Menurutnya, pembeli mobil kedua dan ketiga tidak begitu merasakan dampak dari aturan baru BPH Migas tersebut. "Mereka akan lebih cepat menyesuaikan diri dengan aturan ini karena mereka memiliki daya beli yang lebih tinggi dan mampu membeli bahan bakar nonsubsidi," ujar Abong. (Baca: Beda, Pembatasan BBM Versi Pertamina dan BPH Migas)

Seperti diberitakan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melarang 27 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta Pusat menjual solar bersubsidi mulai 1 Agustus 2014. Selanjutnya, mulai 4 Agustus, sejumlah SPBU di Jawa, Sumatera, Bali, dan Kalimantan hanya diizinkan menjual solar bersubsidi pada jam 06.00-18.00 waktu setempat. Sementara, 6 Agustus ini, 29 SPBU di sepanjang jalan tol tidak lagi menjual Premium.

PT Pertamina (Persero) menyatakan kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi ini akan signifikan menjaga kuota hingga akhir tahun. Sebelumnya, perseroan menghitung ada potensi kuota volume BBM bersubsidi sampai akhir tahun bakal lebih dari 46 juta kiloliter. (Baca: Bus Pengguna Solar di Jakarta Tinggal 6.900 Unit)

"Kalau tidak melakukan apa-apa, kita akan kekurangan sekitar 1,34 juta kiloliter, gabungan antara Premium dan solar," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya saat ditemui seusai jumpa pers di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Selasa, 5 Agustus 2014.

PAMELA SARNIA

Baca juga:
Tim Prabowo Minta Pemilihan Ulang di 33 Provinsi
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
12 Pria Disunat Paksa atas Permintaan Istri Mereka
Progres 98 Bikin Rusuh di KPK
Menkopolhukam Perintahkan Tifatul Blokir Konten ISIS

Berita terkait

Lima Kelebihan All-New Yaris Cross yang Patut Dipertimbangkan

8 hari lalu

Lima Kelebihan All-New Yaris Cross yang Patut Dipertimbangkan

All-New Yaris Cross bukan sekadar mobil, melainkan solusi mobilitas bagi generasi milenial yang berjiwa petualang.

Baca Selengkapnya

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

18 hari lalu

Kapal Ikan Asal Juwana Ditangkap di Laut Arafura Karena Transhipment Ilegal dan Selundupkan Solar

Kapal pengangkut ikan asal Indonesia ditangkap kerena melakukan alih muatan (transhipment) dengan dua Kapal Ikan Asing (KIA) di Laut Arafura, Maluku.

Baca Selengkapnya

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

46 hari lalu

Pemerintah akan Batasi Pembelian BBM Jenis Pertalite dalam Waktu Dekat, Apa Alasannya?

Setelah BBM jenis premium ditarik dari peredaran, maka Pertalite menjadi pilihan masyarakat. Namun, kini pemerintah akan batasi pada 2024.

Baca Selengkapnya

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

47 hari lalu

Istri Polisi Dilaporkan Kasus Penipuan Investasi Bisnis BBM Solar, Kerugian Para Korban Capai Rp 35 Miliar

Polda Kalsel telah menaikkan penanganan kasus penipuan investasi BBM solar ini ke tahap penydikan. Namun belum ada penetapan tersangka.

Baca Selengkapnya

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

53 hari lalu

Terkini: Profil BBN Airlines Indonesia, Insiden Pilot Tertidur selain Batik Air

Berita terkini: Profil maskapai baru BBN Airlines Indonesia, insiden pilot tertidur di pesawat selain Batik Air.

Baca Selengkapnya

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

53 hari lalu

Penjualan Pertalite dan Solar Dibatasi, Berapa Anggaran dan Kuotanya Tahun Ini?

Konsumsi Pertalite tahun lalu di bawah kuota, dan tahun ini jatah BBM bersubsidi ini turun jadi 31, juta kiloliter. Kuota solar naik jadi 19 juta KL.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

53 hari lalu

Siap-siap, Pembelian Pertalite segera Dibatasi Tahun Ini

Pemerintah telah menyiapkan aturan pembatasan pembelian BBM subsidi, termasuk pertalite dan solar, yang akan berlaku tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

54 hari lalu

Mengintip Harga BBM di Negara Tetangga, Tidak Menjual Lagi Bensin Sekelas Pertalite

Menteri Energi Arifin Tasrif menyatakan pembatasan akan berlaku bagi pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar.

Baca Selengkapnya

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

54 hari lalu

Pembelian Pertalite Akan Dibatasi, YLKI: Daya Beli Konsumen Terpukul

Pengurus Harian YLKI Agus Suyatno menilai kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi seperti Pertalite ini akan memukul daya beli konsumen.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

54 hari lalu

Terpopuler: Insiden Pilot Batik Air yang Tertidur Rugikan Konsumen, Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Dibatasi

Insiden pilot dan kopilot Batik Air ID-6723 yang tertidur saat penerbangan rute Kendari-Jakarta pada 25 Januari 2024 lalu merugikan konsumen.

Baca Selengkapnya