Setelah Libur Panjang, Pertahanan Rupiah Jebol

Senin, 4 Agustus 2014 12:54 WIB

Seorang petugas menunjukkan lembaran uang dollar Amerika di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (13/12) Nilai tukar rupiah hari ini kembali melemah 350 poin. TEMPO/Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sentimen negatif dari pasar regional dan defisit neraca perdagangan kembali membuat rupiah keok terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Di transaksi pasar uang hingga pukul 12.00 WIB, Senin, 4 Agustus 2014, rupiah ditransaksikan di kisaran 11.738 per dolar AS. Rupiah langsung ambruk 160 poin (1,38 persen) di hari perdagangan pertama setelah libur panjang. Posisi terakhir rupiah sebelum liburan berada di kisaran 11.578 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan rupiah terseret arus pelemahan mata uang regional yang terjadi selama libur panjang. Pasar keuangan global dikejutkan dengan isu default utang luar negeri Argentina dan diturunkannya peringkat utang Argentina oleh S&P dari CCC menjadi Selective Default (SD). "Tekanan Argentina ini membuat aksi jual di seluruh pasar uang global," dia menjelaskan.

Menurut Lana, koreksi yang terjadi selama pekan kemarin cenderung membuka peluang rebound bagi sebagian pasar Asia. Namun, pasar Indonesia baru buka pada hari ini sehingga kemungkinan akan mendapat giliran koreksi.

Di saat yang sama, rilis data neraca perdagangan bulan Juni kembali mengalami defisit sebesar US$ 300 juta. Ekspor Indonesia Juni 2014 mencapai US$ 15,42 miliar dan nilai impor mencapai US$ 15,72 miliar. Defisit neraca perdagangan ini membuat risiko peningkatan permintaan dolar di bulan-bulan ke depan.

Sentimen pilpres sebenarnya telah menjaga rupiah bertahan di kisaran 11.500-11.600 sebelum libur panjang. sayangnya, kondisi regional yang memburuk serta fundamental ekonomi yang mengecewakan membuat rupiah kembali tertekan. "Pelemahan rupiah dikhawatirkan berlanjut hingga level 12.000 per dolar jika tidak ada penjagaan Bank Indonesia," ujar Lana.

PDAT | M. AZHAR

Berita terbaru
Keylor Navas Resmi Gabung Madrid
Israel Umumkan Gencatan Senjata Sepihak
Puluhan Napi Teroris LP Nusakambangan Dukung ISIS




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya