Bank Dunia Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI  

Senin, 21 Juli 2014 13:08 WIB

TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 5,2 persen. Angka itu turun dari prediksi Maret lalu sebesar 5,3 persen. Salah satu pemicu penurunan pertumbuhan tersebut adalah melemahnya harga komoditas dan pertumbuhan kredit yang pada akhirnya membatasi pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) dalam waktu dekat.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves, mengatakan defisit fiskal yang semakin membesar juga akan menambah tantangan bagi pemerintahan baru. "Dalam waktu dekat, mengatasi tekanan fiskal dan defisit transaksi berjalan sangat penting," kata Rodrigo di Jakarta, Senin, 21 Juli 2014. Namun, untuk mewujudkan tujuan jangka panjang, reformasi struktural seperti kebijakan subsidi bahan bakar minyak, investasi, dan infrastruktur lebih dibutuhkan.

Menurut Rodrigo, salah satu pilihan sulit yang harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah mengatasi kerentanan fiskal. Melemahnya perolehan pendapatan negara juga memperbesar defisit fiskal. Total pendapatan negara tehadap PDB turun 16,3 persen pada tahun 2011 menjadi 15,3 persen di 2013. (Baca: BI Waspadai Perkembangan Kebijakan The Fed)

Pada kesempatan yang sama, ekonom utama Bank Dunia, Ndiame Diop, juga memprediksi Indonesia akan kesulitan untuk membatasi defisit hingga 2,4 persen dari PDB. "Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah pengurangan subsidi BBM serta menaikkan pendapatan pajak dan nonpajak," kata dia.

Dalam jangka panjang, pemerintah baru juga akan menghadaapi tantangan jangka panjang dalam mengatasi peningkatan ketimpangan. Pada 2002, tingkat konsumsi dari 10 persen rumah tangga paling kaya adalah 6,6 kali lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat konsumsi 10 persen rumah tangga termiskin. Namun, angka itu meningkat pada tahun lalu. Kelompok terkaya mengkonsumsi 10 kali lebih tinggi dibanding kelompok termiskin. (Baca: IHSG Kian Kokoh di Level 5.100)

Ndiame mengatakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah perbaikan infrastruktur pedesaan, perluasan akses pendidikan, serta peningkatan mobilitas pasar tenaga kerja. "Juga tentang peningkatan pendapatan keluarga."

FAIZ NASHRILLAH

Berita terpopuler:
Dahlan Iskan Tak Berpikir Jadi Menteri Lagi
Laba Adira Finance Anjlok 40,12 Persen
Lebaran Ini, Pendapatan KAI Tak Naik Signifikan









Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

16 jam lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

1 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

6 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

7 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya