Pengembangan Alur Pelayaran Barat Surabaya Dimulai

Reporter

Jumat, 11 Juli 2014 21:09 WIB

Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Dalam waktu dekat, PT Pelabuhan Indonesia III akan memulai pengerukan tahap pertama Alur Pelayaran Barat Surabaya. Ini dilakukan agar lalu lintas kunjungan kapal dapat meningkat secara signifikan pada paruh tahun 2014. Selain itu, pengembangan APBS yang akan dilakukan tersebut akan memacu pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.

"Kapal-kapal berukuran besar dengan volume muatan barang yang dibawa lebih banyak, dapat masuk ke Pelabuhan Tanjung Perak. Akan ada efisiensi biaya," ujar Kepala Humas PT Pelindo III, Edi Priyanto, kepada Tempo, Jumat, 11 Juli 2014.

Setelah pelebaran dan pendalaman, APBS dapat dilewati kapal curah kering 90.000 DWT, kapal tanker 65.000 DWT, kapal LNG 60.000 DWT, dan kapal petikemas 50.000 DWT. APBS juga akan memiliki dua jalur perlintasan kapal sehingga akan memperlancar mobilitas.

Pekerjaan revitalisasi APBS pada tahap awal berupa pelebaran alur dari 100 meter menjadi 150 meter dan pendalaman alur hingga -13 meter low water spring (mLWS). "Targetnya awal tahun 2015 mendatang sudah selesai. APBS nantinya dapat dilalui kapal-kapal berukuran besar dengan muatan yang lebih banyak," katanya.

Usai pengerukan tahap pertama, pekerjaan akan dilanjutkan hingga APBS memiliki lebar 200 meter dan kedalaman hingga -16 mLWS.

Pemimpin Proyek Pekerjaan APBS, Hendiek Eko Setiantoro, mengungkapkan, pipa gas eks Kodeco yang masih melintang menjadi kendala dalam pekerjaan pengerukan alur. "Karena pipanya masih melintang, pekerjaan pengerukan akan dilakukan di luar perlintasan jalur pipa gas itu," ujarnya.

Tahap awal pengerukan, lanjut Hendiek, akan dilakukan di empat titik lokasi di sepanjang APBS. "Perkiraan jarak total kurang lebih sekitar 19 kilometer, dengan volume pasir dan lumpur mencapai 10 juta m3,” tukasnya.

Alur Pelayaran Barat Surabaya merupakan pintu masuk menuju Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya. Saat ini, kondisi APBS hanya memiliki lebar 100 meter dengan kedalaman -9 mLWS. Serta hanya terdapat satu jalur perlintasan. Kapasitas APBS yang tersedia sebanyak 27.000 gerakan kapal. Padahal, pada tahun 2013 lalu tercatat 43.000 gerakan kapal di Pelabuhan Tanjung Perak dan sekitarnya.

Keterbatasan lain yang dimiliki APBS Tanjung Perak adalah tidak mampu dilewati kapal dengan draft lebih dari 8,5 meter. APBS hanya mampu dilewati kapal curah kering 40.000 DWT, kapal tanker 40.000 DWT, kapal LNG 20.000 DWT, dan kapal petikemas 20.000 DWT.

ARTIKA RACHMI FARMITA


Berita Terpopuler


Berita terkait

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

29 hari lalu

Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudera Hindia, BMKG Peringatkan Nelayan dan Jasa Pelayaran

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi, terutama di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

36 hari lalu

Dampak Runtuhnya Jembatan di Baltimore, Perjalanan Kapal Pesiar Ditangguhkan

Ada beberapa jalur pelayaran utama yang melewati Baltimore, diperkirakan lusinan kapal melewati jembatan itu

Baca Selengkapnya

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

38 hari lalu

Diduga Tersambar Petir Corong Asap Kapal Pesiar Terbakar

Imbas dari terbakarnya corong pembuangan kapal pesiar Carnival Freedom dua pelayaran berikutnya dibatalkan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

49 hari lalu

Kemenhub Sediakan 47 Ribu Kuota Mudik Gratis Kapal Laut, Ada 47 Rute

Kemenhubmenyediakan 47.194 tiket untuk mudik gratis menggunakan kapal laut. Penumpang diminta menghubungi operator kapal.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

20 Februari 2024

Peringatan Dini Gelombang 2,5 Meter di Sulawesi dan Maluku, BMKG: Perhatikan Risiko Pelayaran

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang laut maksimal 2,5 meter di perairan Indonesia Tengah. Patut jadi perhatian pelaut.

Baca Selengkapnya

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

15 Februari 2024

Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter, Mayoritas di Perairan Sulawesi

Peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, ditujukan BMKG untuk masyarakat pesisir dan pelaut.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

14 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Setinggi 4 Meter di Perairan Natuna dan Sulawesi

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi, maksimal hingga 4 meter, pada 14-15 Februari 2024 bagi pelayaran dan masyarakat pesisir.

Baca Selengkapnya

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

10 Februari 2024

Libur Imlek, Menhub Pastikan Arus Penumpang Pelayaran di Tanjung Pinang Berjalan Lancar

Menhub Budi Karya Sumadi memastikan arus penumpang pelayaran dari dan menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau berjalan lancar terutama pada masa libur Tahun Baru Imlek 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

4 Februari 2024

BMKG: Potensi Gelombang Laut Tinggi Maksimal 4 Meter, Kapal Nelayan Hingga Kargo Harus Waspada

BMKG memperkirakan gelombang laut meninggi di sejumlah daerah sejak hari ini hingga 5 Februari 2024 besok. Peringatan dini untuk pelayaran.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

27 Januari 2024

5 Fakta Kapal Pesiar Icon of The Seas yang Terbesar Di Dunia

Kapal pesiar Icon of The Seas Royal Caribbean mulai berlayar pada Sabtu, 27 Januari 2024

Baca Selengkapnya