TEMPO Interaktif, Jakarta: BP Migas saat ini tengah menyiapkan paket-paket untuk meningkatkan produksi minyak yang memungkinkan Indonesia memperpanjang cadangan minyak. Demikian diungkapkan Kardaya Warnika, Wakil Kepala BPMigas, setelah acara pembukaan Asia Pasifik Oil & Gas Conference and Exhibition (APOGCE), Selasa (5/4).Menurut Karnaya, paket untuk meningkatkan produksi minyak tersebut antara lain melalui paket insentif untuk mendorong pengembangan lapangan marginal (merupakan lapangan kecil) yang jumlahnya sekitar 30-50 dan saat ini sedang dalam tahap akhir evaluasi. "Berdasarkan kalkulaksi, kontribusi yang nantinya dapat diberikan untuk tahap awal minimal 50 ribu barel per hari sedangkan sebelumnya hanya 5-10 ribu barel per hari," ujar Kardaya. Selain itu, BP Migas sedang mengkaji untuk meningkatkan produksi pada brown field atau lapangan tua yang sudah dalam fase depresi, yaitu terjadi penurunan hasil produksi yang sangat drastis. Lapangan tua ini jumlahnya cukup banyak dan untuk saat ini yang sudah terdaftar sekitar 20-30. "Sedangkan untuk waktu yang dibutuhkan dalam pengembangan lapangan minyak diperkirakan memakan waktu 1-2 tahun," tambah Kardaya.Seperti diketahui, kapasitas produksi OPEC mencapai sekitar 90-95 persen dari kapasitas maksimal dan ini dikhawatirkan akan menyedot habis cadangan minyak yang mengakibatkan depresi cadangan minyak. Menurut Menteri Pertambangan dan Energi Purnomo Yusgiantoro, berdasarkan pengalaman masa lalu, ia bisa memastikan depresi cadangan minyak tidak akan terjadi karena kemajuan teknologi. "Ini terlihat pada cadangan minyak di Indonesia yang bisa dipertahankan dari waktu kewaktu yaitu sekitar 9 miliar barel per hari," katanya.Selain itu, Purnomo menambahkan saat ini telah ditemukan cadangan minyak di laut dengan kedalaman 1.200 meter di bawah permukaan laut dan itu semua karena Indonesia memiliki inovasi teknologi. "Dulu tidak pernah terpikir mengebor di bawah 1.200," katanya.Riska