TEMPO.CO, Jakarta - Badan Karantina Kementerian Pertanian menemukan pola yang berulang dalam penyelundupan daging celeng dari Sumatera ke Jawa. "Dari hasil penyelidikan, kami menemukan polanya sering seperti itu," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini ketika dihubungi Tempo, Kamis, 3 Juli 2014.
Banun mengatakan pemasok daging celeng di Sumatera biasanya meletakkan daging celeng 2-4 ton di warung kopi atau warung yang sudah tidak digunakan. Setelah itu, akan datang angkutan yang mengambil daging celeng. Pengangkut akan membawa daging celeng ke Jakarta melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung. (baca juga: Lima Daerah Ini Pasok Daging Celeng ke Jakarta)
Berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, pengangkut daging celeng dari warung menuju pelabuhan tidak mengetahui identitas pemasok. "Mereka hanya mengangkut begitu saja. Mereka sudah punya kode-kode sendiri," kata Banun.
Jika lolos dari razia badan karantina di Pelabuhan Bakauheuni, Lampung, pengangkut akan membawa daging celeng ke rest area yang telah disepakati. Banun mengatakan badan karantina menemukan rest area Banten dan Bekasi menjadi tempat berhentinya truk pengangkut daging celeng. "Setelah itu ada lagi yang mengambil untuk kemudian disebarkan di daerah Banten dan sekitar Jabodetabek," ujarnya. (baca juga: Daging Oplosan Bakal Marak Sebelum Lebaran)
Senin malam Badan Karantina Pertanian melakukan razia 4 ton daging celeng yang dibawa menggunakan truk dari Sumatera Selatan menuju Jakarta. Penangkapan dilakukan Balai Karantina Pertanian Kelas I Bandar Lampung wilayah kerja Bakauheni di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
PAMELA SARNIA
Berita Terpopuler
Buya Syafii Ngeri Lihat Kampanye Hitam ke Jokowi
Ahok Ditolak Masuk ke Masjid di Jakarta
Menteri Hidayat Usul Pajak Tas Hermes Dihapus
Jokowi-JK Banjir Dukungan Lewat Lagu
Berita terkait
Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus
1 hari lalu
Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur
2 hari lalu
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.
Baca SelengkapnyaUang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
3 hari lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
5 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
6 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
11 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
12 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
12 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
13 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar
13 hari lalu
Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.
Baca Selengkapnya