TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Biro Riset InfoBank, Karnoto Mohamad, menyatakan tahun 2014 merupakan periode ketika perusahaan asuransi menghadapi tiga tantangan. “Tantangan tersebut dapat mempengaruhi kinerja asuransi ke depannya," ujar Karnoto di hadapan wartawan, di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu, 2 Juli 2014.

Tantangan pertama adalah mengenai perlambatan ekonomi yang akan menurunkan permintaan (demand) pasar asuransi dan juga kondisi pasar modal. “Pertumbuhan asuransi umum tergantung kinerja sektor riil, sedangkan asuransi jiwa masih tergantung kondisi pasar modal,” ujar Karnoto. (Baca: OJK Sedang Proses Perizinan 4 Asuransi Syariah)

Kedua, perusahaan asuransi harus memenuhi modal minimal Rp 100 miliar pada akhir tahun yang harus dicapai 17 perusahaan asuransi. Menurut dia, karena tingginya minat investor dan pasar asuransi yang sangat menarik, perusahaan asuransi yang masih di bawah modal tersebut akan berupaya memenuhi target sesuai batas waktu.

Tantangan yang terakhir, menurut Karnoto, adalah tantangan kompetisi terbuka untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015. Dengan penetrasi di bawah 5 persen, pasar asuransi Indonesia akan diserbu perusahaan-perusahaan asuransi global. (Baca: Allianz Bukukan Premi Asuransi Mikro Rp 84 Miliar)

Karnoto menambahkan, beberapa isu yang lainnya juga menjadi tantangan industri asuransi nasional untuk menghadapi kompetisi terbuka. Sejumlah isu itu di antaranya terkait dengan kemampuan permodalan perusahaan nasional, sumber daya manusia di bidang asuransi, produk asuransi yang masih konvensional, serta minimnya literasi keuangan.

HERMAWAN SETYANTO

Berita terpopuler:
Newmont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase
Renegosiasi Gas Tangguh Dongkrak Penerimaan Negara
Harga Anjlok, Petani Sumenep Sedekahkan Cabai