Listrik Naik, Industri Mainan Kurangi Pakai Mesin  

Rabu, 2 Juli 2014 13:50 WIB

ANTARA/Noveradika

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (APMETI) Danang Sasongko mengatakan pengusaha mainan sulit menyiasati kenaikan listrik rumahan. "Mesin-mesin itu berjalan dengan listrik, tidak ada yang bisa dilakukan produsen mainan," ujar dia, saat dihubungi Tempo, Selasa, 1 Juli 2014.

Dia menilai saat ini pengusaha mainan harus mulai mengurangi pemanfaatan tenaga mesin. "Perbanyak tenaga manusia sehingga pemakaian listrik lebih efisien," kata Danang. Dia mengusulkan agar produsen mainan memperbaiki tingkat produktivitas dan bekerja lebih profesional demi menghindari gagal produksi. (baca:BPS: Naikkan Tarif, PLN Harus Siap Dikritik)

Sebanyak 95 persen anggota APMETI merupakan pelaku industri rumah tangga dengan penggunaan listrik 2.200 volt ampere. Menurut dia, bulan ini harga mainan dalam negeri akan naik sekitar 10 persen. Selain oleh kenaikan tarif listrik, naiknya harga mainan disebabkan oleh kewajiban pemerintah dalam menggunakan label Standar Nasional Indonesia bagi produsen mainan. (baca:ESDM: Tarif Listrik Naik untuk Benahi Masalah Kelistrikan)

Saat pemerintah merundingkan kenaikan tarif listrik beberapa pekan lalu, kata Danang, produsen mainan sudah merasa resah. Sebab, saat ini produsen mainan harus menyiapkan dana untuk menempelkan label SNI pada tiap mainan. "Maka dari itu, sampai kapan pun kami kesulitan untuk mendirikan industri skala besar," katanya.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian memberikan tenggat waktu hingga 1 Oktober 2014 bagi pelaku usaha mainan agar menerapkan label SNI pada tiap mainan. Jika produsen melanggar tenggat waktu, Kemenperin akan melaporkannya pada pihak berwenang sesuai dengan Undang- Undang Perlindungan Konsumen No 8 Tahun 1999 dan Undang-Undang Perindustrian terbaru. (baca: Tarif Listrik Menengah Dinilai Masih Terjangkau)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan mulai Selasa, 1 Juli 2014, tarif listrik untuk pelanggan industri dan rumah tangga berdaya pasang lebih dari 1.300 volt ampere (VA) resmi dinaikkan. Menurut Jero, kenaikan tarif listrik ini akan diberlakukan secara bertahap dengan selang dua bulan ke depan. "Takutnya jika persentase kenaikan mendadak besar, pelanggan atau masyarakat kaget dan memprotes PLN," katanya.

PERSIANA GALIH





Terpopuler:




Tanggapi Ejekan Fahri, Ruhut: Jokowi Presiden ke-7
Bertemu Prabowo, Sultan: Sama seperti Jokowi
Punya Ladang Minyak, Aset ISIS US$ 2 Miliar
Nemwont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase

Berita terkait

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

17 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

18 hari lalu

Tersedia SPKLU PLN di Sumatra Bikin Nyaman Mudik dengan Kendaraan Listrik

Kehadiran fasilitas SPKLU menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi kendaraan listrik

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

21 hari lalu

PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!

PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

26 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

33 hari lalu

PLN Siagakan 1.124 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum untuk Mudik 2024

PLN juga mengerahkan 3.504 pegawai yang akan stand by selama 24 jam nonstop di SPKLU.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

33 hari lalu

PLN Dukung Ketetapan Pemerintah: Tarif Listrik Tidak Naik

Berbagai upaya efisiensi dan digitalisasi yang telah dilakukan PLN menjadi kunci dalam mewujudkan komitmen ini.

Baca Selengkapnya

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

33 hari lalu

PLN Dukung Kepengurusan Forum Manajemen Risiko BUMN 2024-2027

Kepengurusan Forum Manajemen Risiko dinilai proaktif. Memudahkan kolaborasi antara BUMN.

Baca Selengkapnya

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

33 hari lalu

PLN Energi Primer Indonesia Siapkan Gasifikasi Pembangkit di Sulawesi-Maluku

Pengembangan program gasifikasi pembangkit turut melibatkan konsorsium.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

36 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

46 hari lalu

PLN Sambung Listrik Serentak untuk 230 Pelanggan Usaha di Jakarta

Pemasangan listrik untuk kalanan industri, bisnis, dan UMKM membantu pergerakan ekonomi di Jakarta.

Baca Selengkapnya