TEMPO.CO, Tangerang - Mulai hari ini, Selasa, 1 Juli 2014, PT Mandala Airlines yang beroperasi dengan nama Tigerair Mandala resmi menghentikan kegiatan operasionalnya. Penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, menuju Bangkok pukul 16.00 WIB kemarin menjadi penerbangan internasional Tigerair Mandala yang terakhir. Sementara penerbangan Jakarta-Bali kemarin siang adalah penerbangan domestik maskapai itu yang terakhir. (Baca: AP II Mulai Amankan Aset TigerairMandala)
Meski demikian, calon penumpang tujuan penerbangan internasional yang telah membeli tiket dapat mengonversi tiket ke pesawat Tiger Airlines. "Mulai hari ini aktivitas Mandala Air di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta resmi tak beroperasi, tapi tiket internasional bisa dikonversi ke Tiger Airlines," ujar Manager Affair Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan, kepada Tempo, pagi ini. (Baca: Call Center Mandala Diserbu Calon Penumpang)
Yudis mengatakan pihak Mandala Air sudah jauh-jauh hari menyampaikan keputusan penghentian operasionalnya. Sehingga hal yang menyangkut masalah tiket sudah disampaikan kepada pengelola bandara yang kemudian ditindaklanjuti dengan pihak-pihak terkait. "Seperti untuk tiket tujuan domestik bisa di refund di counter Mandala Air di terminal 3 atau hubungi call center Mandala," kata dia. (Baca: Garuda Minati Bekas Rute Mandala)
Mandala menghentikan operasi lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena rupiah terdepresiasi tajam. Ketua Dewan Komisaris Tigerair Mandala, Jusman Syafii Djamal, sebelumnya mengatakan jumlah penumpang turun drastis sementara nilai tukar rupiah melemah sampai 20 persen sejak awal 2013. Akibatnya, menyebabkan biaya operasional Mandala naik signifikan dan mulai merugi sejak maskapai ini beroperasi kembali pada April 2012.
Dengan kondisi industri tersebut, pemegang saham kesulitan memberi dukungan keuangan yang berkesinambungan kepada Mandala. "Dewan meninjau posisi Mandala dan memutuskan bahwa Mandala tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya," kata Jusman. (Baca: Kalah Bersaing, Maskapai Penerbangan Berguguran)
