Presiden Direktur Tigerair Mandala Paul Rombeek, saat memperkenalkan logo baru Tigerair Mandala, di Jakarta (3/7). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Tangerang - PT Angkasa Pura II mulai mengamankan aset PT Mandala Airlines yang beroperasi dengan nama Tigerair Mandala yang telah resmi menghentikan kegiatan operasionalnya sejak hari ini, Selasa I Juli 2014. Aset berupa gedung perkantoran di kawasan Bandara Soekarno-Hatta beserta isinya kini dalam penjagaan ketat pengelola bandara Soekarno-Hatta." Kami pastikan tidak akan ada barang yang hilang,"ujar Manager Umum Kantor Cabang Utama Bandara Soekarno Hatta, Yudis Tiawan kepada Tempo, pagi ini. (baca:Call Center Mandala Diserbu Calon Penumpang)
Yudis mengaku tidak tahu persis nilai aset yang kini dalam penjagaan ketat petugas keamanan bandara tersebut. Sebagai pengelola, kata dia, Angkasa Pura II wajib mengamankan aset yang tersisa.
Menurut Yudis, gedung perkantoran milik Mandala Airlines tersebut merupakan aset terakhir maskapai penerbangan yang ada di Bandara Cengkareng. Sebelumnya, empat pesawat tipe A 320 milik Mandala yang melayani penerbangan di Soekarno-Hatta sudah ditarik." Sejak hari ini, tak ada lagi aktifitas Mandala di terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta," kata Yudis. (baca:Tigerair Mandala Diperkirakan Tak Beri Refund)
Mandala menghentikan operasi lantaran kondisi pasar turun dan biaya operasional membengkak karena rupiah terdepresiasi tajam. Ketua Dewan Komisaris Tigerair Mandala Jusman Syafii Djamal, sebelumnya mengatakan kelebihan kapasitas maskapai dibanding jumlah penumpang dan melemahnya nilai tukar rupiah yang mencapai 20 persen sejak awal 2013 menyebabkan biaya operasional Mandala naik signifikan. Walhasil, Mandala mulai merugi sejak beroperasi kembali pada April 2012. (baca:Tiger Air Siap Bantu Pengembalian Tiket Mandala)
Dengan kondisi industri tersebut, pemegang saham kesulitan memberi dukungan keuangan yang berkesinambungan kepada Mandala. "Dewan meninjau posisi Mandala dan memutuskan bahwa Mandala tidak memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya," kata Jusman. (baca:Kalah Bersaing, Maskapai Penerbangan Berguguran )
