Fuad Rahmany: Banyak Orang Kaya Ngemplang Pajak  

Jumat, 27 Juni 2014 10:01 WIB

Ahmad Fuad Rahmany. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany mengatakan masih banyak orang kaya di Indonesia yang tidak membayar pajak sesuai dengan kewajibannya. Hal itu terlihat dari timpangnya pertumbuhan ekonomi dan semakin banyaknya orang kaya dibanding dengan realisasi penerimaan pajak dari orang pribadi.

“Aktivitas dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia terus meningkat, tetapi jumlah orang pribadi yang membayar pajak masih sedikit,” kata Fuad dalam acara silaturahmi dengan media di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis malam, 26 Juni 2014. (Baca: Media Diminta Awasi Sidang Kasus Pajak Asian Agri)

Ditjen Pajak mencatat realisasi penerimaan pajak pada 2013 untuk karyawan atau PPh 21 sebesar Rp 90 triliun dan ditargetkan pada tahun ini bisa mencapai Rp 116 triliun. Sedangkan PPh orang pribadi pada tahun lalu sebesar Rp 4,4 triliun dan ditargetkan pada 2014 menjadi Rp 7,4 triliun. “Padahal potensinya sangat besar,” ujar Fuad.

Tidak maksimalnya pungutan pajak orang pribadi, menurut dia, disebabkan masih dibatasinya kewenangan direktorat untuk mengakses rekening bank. Banyak orang kaya yang diduga merekayasa kepemilikan kekayaannya sehingga menyulitkan direktorat untuk menghitung kewajiban pajak yang sebenarnya. (Baca: Kenaikan Pajak Kendaraan Tak Efektif Pangkas Macet)

Fuad mencontohkan, ada orang kaya yang memiliki mobil Lamborghini dan tak membayar pajak, tapi tak bisa disentuh Ditjen Pajak yang tak memiliki akses ke data rekening bank si pemilik mobil mewah tersebut.

“Untuk mengakses datanya (pemilik mobil) saja kami tidak dikasih oleh dealer. Mereka merekayasa status kepemilikan mobilnya,” tutur Fuad. Namun, jika Ditjen Pajak bisa mengakses rekening bank, menurut Fuad, orang kaya yang tak patuh itu tak lagi bisa mengelak. (Baca: DKI Akan Naikkan Pajak Hiburan)

Berdasarkan data yang dimilikinya, ada sekitar 165 ribu orang Indonesia yang menyimpan uang di bank di atas Rp 5 miliar. Hal itu menggambarkan kekayaan dari pemilik rekening bank. “Tidak mungkin kalau dia punya kekayaan Rp 5 miliar terus didepositokan di bank karena bunganya tidak seberapa. Saya kira kekayaannya pasti besar sekali.”

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita terpopuler:
Enam Pengusaha RI Masuk Daftar 48 Dermawan Asia
Begini Kemasan Rokok Inggris dan Australia
Penjualan Indosat, Fuad Bawazier: Megawati Keliru
Bali Towerindo Akan Tambah 80 Tower di Bali

Berita terkait

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

1 hari lalu

Panduan Menghitung Bea Masuk Barang Bawaan dari Luar Negeri, Pelancong Harus Tahu

Jumlah barang bawaan penumpang tidak dibatasi, hanya saja harus membayar bea masuk jika nilainya melebihi batas keringanan USD500.

Baca Selengkapnya

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

2 hari lalu

Bobby Nasution Segel Mal Centre Point Karena Menunggak Pajak Rp 250 Miliar

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyegel Mal Centre Point karena menunggak pajak Rp 250 Miliar sejak 2011 lalu.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

3 hari lalu

TKN Prabowo-Gibran Siapkan Strategi Kerek Rasio Pajak, Perlu Evaluasi Rencana Kenaikan PPN 12 Persen

TKN Prabowo-Gibran tengah kaji kenaikan PPN menjadi 12 persen, apakah memberi manfaat atau kerugian netto terhadap perekonomian?

Baca Selengkapnya

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

4 hari lalu

Pemko Pematangsiantar Imbau Masyarakat Segera Bayar PBB-P2

Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar menetapkan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Tahun 2024, jatuh tempo pada 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

6 hari lalu

Rencana Kenaikan PPN 12 Persen, Airlangga: Target Kami Pendapatan Pajak Naik

Pemerintah akan menaikkan PPN 12 persen. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto singgung kenaikan pendapatan pajak.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

7 hari lalu

10 Negara dengan PPh Pribadi Tertinggi, Ada yang Mencapai 55 Persen

Berikut ini deretan negara dengan tarif pajak penghasilan pribadi tertinggi hingga 50 persen, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

10 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

10 hari lalu

Awal Mula Penemuan Taptilo untuk SLB yang Sempat Ditahan dan Dipajaki Bea Cukai, Alat Apakah Itu?

Alat pembelajaran taptilo untuk salah satu SLB sempat ditahan dan dipajaki Bea Cukai. Apakah itu Taptilo yang penting bagi belajar tunanetra?

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

11 hari lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

11 hari lalu

10 Negara Bebas Pajak Penghasilan Pribadi, Tertarik Pindah?

Berikut deretan negara yang tidak memungut pajak penghasilan (PPh) pribadi, didominasi oleh negara yang kaya cadangan migas.

Baca Selengkapnya