30,6 Persen Uang Lebaran Beredar di Jabodetabek  

Jumat, 27 Juni 2014 03:45 WIB

Pegawai merapikan uang pecahan di ruang Cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (16/8). Penukaran uang receh oleh masyarakat di bank per dua minggu menjelang Lebaran mencapai Rp 20,1 triliun atau meningkat hingga 230 persen dari tahun lalu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Lambok Antonius Siahaan mengungkapkan mayoritas uang untuk kebutuhan Lebaran tahun ini akan dialirkan ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. “Sebanyak 30,6 persen uang kebutuhan Lebaran ini akan didistribusikan ke Jabodetabek,” ujarnya, Kamis, 26 Juni 2014.

Distribusi uang tersebut sudah dilakukan sejak Mei lalu. Adapun secara keseluruhan bank sentral telah menyiapkan uang untuk periode Ramadan dan Idul Fitri 2014 sebesar Rp 118,5 triliun. (Baca: Peredaran Uang di Pemilu Bertambah Rp 100 Triliun)

Distribusi uang dengan porsi terbesar kedua adalah Jawa Tengah dengan 11,7 persen, diikuti oleh Jawa Timur 11,4 persen. Berikutnya adalah Sumatera Barat, Kepulauan Riau, dan Jambi sebesar 8,2 persen, diikuti oleh Jawa Barat dan Banten sebesar 7,8 persen. Sebanyak 7,7 persen dari total uang kebutuhan Lebaran didistribusikan di Kalimantan serta Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Adapun sebanyak 5,8 persen dari total uang kebutuhan Lebaran didistribusikan untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Sedangkan 3,7 persen lainnya didistribusikan untuk daerah Bali dan Nusa Tenggara.

Lambok mengatakan estimasi kebutuhan Lebaran ini diperoleh Bank Indonesia dari perbankan. Uang ini akan didistribusikan melalui kantor pusat, kantor perwakilan, dan juga bekerja sama dengan perbankan umum maupun Bank Perkreditan Rakyat.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo sebelumnya sudah memperingatkan peredaran uang palsu akan meningkat jelang puasa dan Lebaran. Berdasarkan data BI, daerah yang masih rawan peredaran uang palsu adalah Jawa Timur, di mana ada 932 temuan uang kertas palsu. (Baca: Teknologi Uang Belum Diperbarui)

Angka tersebut menurun jika dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 1.296. Adapun peredaran uang palsu tertinggi terjadi pada bulan Maret menjelang pemilihan legislatif dengan 11.437 temuan.

MAYA NAWANGWULAN

Berita terpopuler:
FSRU Lampung Alirkan Gas ke Industri
Jelang Puasa, Penukaran Uang di Tegal Meningkat
Ini Tiga Tantangan Bisnis Properti di 2014
Hari Ini Pasar Murah di Kemendag Dibuka

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

6 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya