Pengunjung mengantri di kasir usai berbelanja di program "midnight shopping" Senayan City Jakarta Great Sale, Jakarta, 21 Juni 2014. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pengunjung Jakarta Grand Midnight Sale berharap frekuensi pergelaran tersebut lebih diperbanyak. "Kalau bisa enam kali setahun (ada pesta diskon), soalnya kalau di sini jarang ada diskon, " kata Fauzi, salah seorang pengunjung, saat ditemui Tempo di Senayan City, Jakarta, Sabtu malam, 21 Juni 2014.
Antusiasme juga ditunjukkan oleh Nia, pengunjung yang berbelanja sepatu. Dia bahkan mengaku menyiapkan bujet khusus untuk menyambut momen ini. Nia sendiri membeli sepasang sepatu impor dengan separuh harga dari harga awal yang berkisar pada Rp 1 juta.
Agak berbeda dengan Fauzi dan Nia, Roni, pengunjung lain, justru terlihat tak terlalu antusias. "Saya cuma nungguin istri, capek nunggunya. Tapi kalau istri, sih, pasti tiap tahun ke sini," kata Roni. (Baca: Jakarta Great Sale Targetkan Omzet Rp 13,5 Triliun)
Jakarta Grand Midnight Sale digelar pada Sabtu dan Ahad, 21 Juni dan 22 Juni 2014, bertepatan dengan momen perayaan ulang tahun Jakarta ke-487. Sebanyak 15 pusat perbelanjaan di Jakarta menggelar pesta diskon tengah malam.
Pesta diskon tengah malam dibuka pada pukul 20.00 hingga 01.00. Adapun besar diskon yang ditawarkan yakni 20 persen hingga 70 persen.
Boni, salah satu penjaga gerai, menuturkan umumnya pengunjung sudah berada di lokasi belanja sejak pukul 19.00. Mereka rata-rata sudah mengambil beberapa lembar pakaian. "Nah, pas diskon jam 20.00 dibuka, mereka berebut antre ke kasir," katanya. (Baca: Mau Diskon Jakarta Sale? Rogoh Rp 500 Ribu Dulu)
Sebelumnya, Sekretaris Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia Darwin A. Roni menargetkan pendapatan dari acara ini sebesar Rp 2,36 triliun atau 20 persen dari target pendapatan Festival Jakarta Great Sale yang sebesar Rp 11,8 triliun.
Ia mengatakan acara ini juga digelar guna menarik wisatawan asing dan lokal untuk berbelanja. "Jadi tidak perlu jauh-jauh belanja di Singapura atau Malaysia."
Bir pletok merupakan salah satu minuman tradisional Betawi yang populer di Jakarta. Meskipun namanya bir, minuman ini tidak mengandung alkohol sama sekali.