TEMPO Interaktif, Jakarta:Operasi pasar gula pasir yang ditetapkan pemerintah untuk menekan lonjakan harga masih akan terus dilakukan. Operasi terus berlanjut bila harga gula pasir masih di atas Rp 5.300 per kilogram. Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian Delima Azahari, kemarin (26/3) kepada Tempo. Delima menekankan bila harga masih belum stabil maka para importir yang telah ditunjuk pemerintah masih harus terus melakukan operasi pasar ini. Saat ini harga rata-rata gula pasir di pasar masih berkisar Rp 5.500,kata dia. Seperti yang diketahui, bulan lalu Pemerintah telah menugaskan empat importir gula terdaftar untuk melaksanakan operasi pasar gula pasir. Mereka adalah PT Perkebunan Nusantara( PTPN)IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia(RNI). Saat itu harga gula di beberapa tempat melonjak hingga Rp 6.000 per kilogram.Melonjaknya harga gula, menurut Delima, bukan dikarenakan naiknya harga BBM. Tetapi, kata dia, lebih dikarenakan harga gula internasional yang tidak stabil akibat pasokan gula dunia yang semakin menipis. Sementara itu rencana pemerintah menaikkan harga penyangga gula, menurut Delima, hingga saat ini masih tahap pembahasan. Tim Dewan Penyangga Gula Indonesia yang terdiri dari pejabat eselon 1 di Departemen Perdagangan, Perindustrian dan Pertanian telah menetapkan alternatif harga kenaikan, yaitu berkisar antara Rp 4.000, Rp4.100, Rp 4.200 hingga Rp 4.400 per kilogram. Hasil pembahasan masih akan kita ajukan ke DGI tingkat Menteri, ujarnya.Khairunnisa