Pemerintah Serahkan RAPBN-P 2005 kepada DPR

Reporter

Editor

Rabu, 23 Maret 2005 15:45 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Keuangan Yusuf Anwar mengatakan, pemerintah hari ini sudah menyerahkan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) tahun 2005 beserta nota keuangannya. "Ini merupakan suatu momentum yang baik sebagai respon dari keputusan dewan pada sidang paripurna beberapa hari lalu dan mulai besok DPR sudah reses," ujarnya usai menyerahkan RAPBN-P tahun 2005 kepada Ketua Panitia Anggaran DPR di Jakarta, Rabu (23/3). Menkeu mengharapkan, pembahasan RAPBN-P dapat dilakukan setelah masa reses DPR selesai, yaitu 2 Mei 2005. Namun, ketika ditanyakan mengenai asumsi di dalam RAPBN-P tersebut, Menkeu tidak mau berkomentar. "Belum bisa saya utarakan karena harus disidangkan dulu di paripurna," katanya. Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, berkaitan dengan isi RAPBN-P dan nota keuangan sesuai aturannya saat ini belum menjadi wacana publik. "Ada saatnya semua informasi akan menjadi public domain, kita taat pada azas yang ada," kata dia. Sementara itu, Ketua Panitia Anggaran DPR RI Emir Muis, mengatakan pembahasan RAPBN-P kemungkinan akan dilakukan setelah 2 Mei. Ketika ditanya isi RAPBN-P tersebut, Emir menyatakan belum membacanya karena masih disegel. Namun, asumsinya menurut Emir, tidak jauh berbeda dengan yang dibacakan pada 28 Februari 2005 yaitu dengan asumsi harga minyak US$ 35 perbarel, nilai tukar rupiah Rp 8.900 per dolar serta inflasi 7,3 persen. "Namun untuk inflasi dengan kenaikan harga BBM bisa saja berubah menjadi 9 persen," katanya. Evy Flamboyan

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

2 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

3 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

4 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

7 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

13 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

24 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

30 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

30 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

35 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya