Kilang gas PT Arun LNG di Lhokseumawe, Aceh. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pengguna Gas (Apigas) Sumatera Utara Johan Brien mengatakan ketidakpastian penyelesaian pembangunan pipa gas Arun-Belawan telah menyebabkan biaya bisnis di Sumut semakin melambung tinggi. Alasannya, minimnya pasokan gas bumi seperti yang sedang terjadi mengakibatkan pengusaha tidak dapat memaksimalkan kapasitas produksinya. Selain itu, daya saing pengusaha di Medan juga terus menurun lantaran beban biaya energi yang semakin tinggi.
"Ekonomi Sumatera akan semakin terpuruk akibat biaya energi yang semakin tinggi. Penutupan pabrik akan terus terjadi dan PHK juga akan semakin besar karena pelaku usaha akan kesulitan mempertahankan bisnisnya. Proyek gas Arun bukan solusi, terlalu banyak janji Pertagas yang hanya indah di koran," kata Johan melalui siaran tertulis, Kamis, 12 Juni 2014.
Selain proyek pipa yang gagal terbangun tepat waktu, dia mengatakan PLN dan pengusaha di Sumut harus menghadapi mahalnya biaya gas dari Pertamina. Harga gas dari Arun, Aceh, yang merupakan hasil dari proses regasifikasi dari LNG akan dipatok di kisaran US$ 19/mmbtu. Harga tersebut nyaris dua kali lipat dari harga gas yang dinikmati sektor industri dari PGN yang saat ini berkisar US$ 9,8-US$ 10 per mmbtu.
Dia mengatakan akibat harga gas yang mahal, beban PLN dan sektor usaha di Sumut akan terpuruk karena kehilangan daya saingnya. Saat ini pasokan gas ke Sumut hanya 10 mmscfd, yang dimanfaatkan secara bersama oleh PLN dan sektor usaha. Di lain pihak, kebutuhan PLN mencapai sekitar 85 mmscfd dan sektor industri sebanyak 150 mmscfd.
"Harga gas Pertamina yang sangat mahal akan membuat bisnis di Sumut sulit bersaing dan mati," kata Johan. Dia menilai pemerintah tidak pernah serius mengatasi masalah energi di Sumut yang menyebabkan korban dari pihak masyarakat. "Listrik terus-menerus mati, gas pun sulit didapat sehingga lapangan kerja semakin terbatas," ujarnya.
Johan menyesalkan lemahnya kebijakan pemerintah pusat dalam menyelesaikan krisis energi di Sumut. Dia menilai banyak pelaku usaha melihat pemerintah melakukan pembiaran terhadap kondisi yang kini terjadi tanpa mencari solusi terbaik. Situasi di Sumut saat ini, kata dia, seharusnya tidak terjadi jika rencana pengoperasian FSRU PGN tidak diobrak-abrik dengan kebijakan baru dari Arun-Belawan.
Sebelumnya, Pertagas telah mengkonfirmasi bahwa proyek pipa Arun-Belawan, yang akan memasok gas bumi untuk PLN dan sektor usaha di Sumut, tidak akan selesai sesuai target Oktober tahun ini. Direktur Utama Pertagas Hendra Jaya mengungkapkan bahwa proyek Arun-Belawan baru akan dapat beroperasi di awal tahun 2015.
Terlambatnya pembangunan jaringan pipa gas Arun-Belawan yang kini sedang dibangun oleh Pertagas akan menyebabkan krisis listrik dan Gas Bumi di Sumut semakin berkepanjangan.
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
27 Februari 2024
PT Pertamina Hadirkan UMKM Unggulan di Inacraft 2024
PT Pertamina (Persero) akan menjadi salah satu yang terdepan dalam menghadirkan 29 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) unggulan di pameran produk kerajinan Inacraft 2024.