Seorang pedagang sedang menimbang gula pasir di kawasan Cipaera, Bandung, Jawa Barat (29/12). Harga gula tingkat eceran melambung di kisaran Rp 11.000 sampai Rp 12.000/kg. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Survei penjualan eceran oleh Bank Indonesia menunjukkan indikasi perlambatan konsumsi pada April 2014. Dalam survei tersebut, BI menyatakan pertumbuhan tahunan indeks penjualan riil (IPR) turun dari 17 persen pada Maret menjadi 16,2 persen pada April 2014. (Baca juga: BI: PenjualanEceran Naik Sampai Akhir Tahun)
"Perlambatan terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori, kelompok bahan bakar kendaraan, serta kelompok barang budaya dan rekreasi," demikian hasil survei yang dikutip pada Selasa, 10 Juni 2014. (Baca juga: Nielsen: Pasar Farmasi Indonesia Tumbuh Tinggi)
Bank Indonesia menyatakan perlambatan penjualan eceran sejalan dengan hasil survei konsumen periode April 2014, yang menyatakan indeks keyakinan konsumen (IKK) turun dari 118,2 menjadi 113,9.
Dari sepuluh kota yang disurvei Bank Indonesia, Jakarta dan Surabaya mengalami perlambatan penjualan. Pelambatan di dua kota besar ini didorong oleh penurunan konsumsi kelompok bahan makanan. (Baca juga : Pasca-Lebaran, Tingkat Konsumsi Masyarakat Turun)
Meski demikian, pertumbuhan penjualan riil pada Mei 2014 diprediksi masih stabil. Sebab, ada akselerasi penjualan yang terjadi pada mayoritas kota besar di Indonesia, kecuali Jakarta dan Makassar. Secara bulanan, penjualan riil diprediksi kembali meningkat sebesar 4,8 persen.