Empal Gentong khas Cirebon, Jawa Barat. Masakan ini mirip dengan soto. Isiannya adalah jeroan dan daging sapi dengan kuah santan. Nama empal menunjukkan bahan utamanya memang daging sapi dan Gentong karena proses memasaknya memakai kuali. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Batam - Deputi Manajer Museum Rekor Indonesia Awan Rahargo menyerahkan penghargaan sertifikat Muri kepada Linggowiyono, Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif dan dan MICE Kamar Dagang Indonesia (Kadin) atas prestasi Kadin dalam menyajikan aneka soto Nusantara terbanyak. Pemecahan rekor yang menyajikan seratus varian soto Nusantara itu disaksikan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam acara Pembukaan Pameran Produk Kreatif Indonesia (PPKI) di Batam Center, Batam, Jumat, 6 Juni 2014.
Agung Laksono mengatakan kuliner jenis soto perlu dilestarikan lantaran merupakan makanan rakyat Indonesia dan tersebar di penjuru Nusantara. "Soto merupakan sajian kuliner warisan Indonesia yang tak ada duanya di dunia," kata Agung.
Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif dan MICE Kadin Budyarto Linggowiyono mengatakan seratus varian soto ditetapkan untuk memaksimalkan jenis soto yang ada, walaupun sesungguhnya bisa saja terdapat lebih dari seratus jenis soto di Indonesia. Jenis soto yang dipilih ada seratus varian yang terdapat di Nusantara, dari Aceh sampai Papua. (Baca: Bernostalgia, SBY Santap Soto Terenak Se-ASEAN)
Sebanyak 2.500 porsi soto disajikan dan dapat dikonsumsi warga secara gratis di area Kadin Creative Corner pada hari pertama pelaksanaan Pekan Produk Kreatif Indonesia yang berlangsung di Batam pada 6-12 Juni 2014.
Tujuan dari penetapan soto sebagai tema masakan adalah untuk lebih memperkenalkan menu masakan soto Nusantara kepada masyarakat Indonesia, sebagai salah satu kekayaan wisata kuliner asli Indonesia. Partisipasi aktif dan dukungan Kadin selama PPKI 2014 bertujuan mensosialisasikan berbagai program kerja Kadin, khususnya para Ketua Komite Tetap dari 15 subsektor industri kreatif dan MICE, juga bagian sosialisasi awal rencana penyelenggaraan Kadin Creative Week 2015. (Baca: Menikmati Soto Banjar Dengan Musik Panting)
Selain melakukan pemecahan rekor Muri, Kadin juga menyelenggarakan seminar bertajuk "Strategi Persaingan Menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada Minggu, 8 Juni 2014, di Hotel Haris, Batam. Akan hadir sebagai pembicara antara lain Menteri Perdagangan Republik Indonesia dan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kadin--yang punya ide--dan Lembaga Sertifikasi Profesi Jasa Boga Indonesia (LSPJBI) dan Ikatan Kuliner dan Boga Indonesia (IKBI) sebagai penyelenggara. Serta didukung dua puluh koki yang berpengalaman.
Rekor Muri untuk pembuatan seratus varian soto Nusantara adalah suatu bentuk apresiasi Muri terhadap Kadin, LSPJBI, dan IKBI yang telah mencatatkan prestasi tersebut dan meningkatkan citra soto.
