Rupiah Tertolong Penguatan Euro  

Kamis, 5 Juni 2014 18:13 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang pertemuan dewan gubernur bank sentral Eropa (ECB) pada Kamis, 5 Juni 2014, gairah beli pelaku pasar terhadap aset berisiko meningkat.

Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah berhasil menguat terhadap dolar setelah mengalami tekanan selama lima hari berturut-turut. Rupiah terapresiasi 30 poin (0,25 persen) ke level 11.860 per dolar Amerika.

Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, mengatakan antisipasi pelaku pasar cukup positif terhadap pertemuan bank sentral Eropa, Kamis malam. Pelaku pasar meyakini bank sentral akan mengeluarkan outlook kebijakan moneter yang lebih longgar seiring dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di wilayah itu. "Imbasnya, mata uang euro bergerak menguat terhadap dolar sehingga berpengaruh terhadap mata uang Asia."

Mata uang euro menguat ke level US$ 1,36 hingga pukul 17.30 WIB. Hal ini menegaskan posisi mata uang 17 negara semakin stabil dan tidak pernah berada di bawah level US$ 1,30 sejak 2014. Posisi dolar yang mulai melemah di pasar regional akhirnya dimanfaatkan oleh rupiah untuk keluar dari tekanan dan berbalik menguat.

Meski demikian, Lindawati mengingatkan bahwa penguatan rupiah hanya berlangsung sementara. Minimnya sentimen positif dari data ekonomi domestik membuat ruang pelemahan rupiah masih terbuka. Apalagi, di tengah suasana kampanye pemilu presiden, investor akan bersikap lebih hati-hati. "Minat jual dolar belum ada karena pasar belum pede untuk membeli rupiah," ungkap Lindawati.

Hingga pukul 17.30 WIB, mata uang Asia relatif menguat terhadap dolar Amerika. Dolar Singapura menguat 0,11 persen ke 1,25 per dolar Amerika, ringgit menguat 0,34 persen ke 3,23 per dolar Amerika, dan peso Filipina naik 0,21 persen ke 43,79 per dolar Amerika.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

8 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

9 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

16 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya