Rupiah Dekati Level 11.900 per Dolar AS  

Rabu, 4 Juni 2014 13:33 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan dolar serta sentimen negatif dari ekonomi domestik membuat nilai tukar rupiah terus melemah. Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali tergelincir mendekati level 11.900 per dolar Amerika Serikat. Sepanjang perdagangan pagi hingga siang ini, rupiah bergerak liar di kisaran 11.850-11.895 per dolar AS.

Ekonom PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan pelemahan nilai tukar regional dan defisit perdagangan dalam negeri masih menjadi penghambat penguatan rupiah. "Meski indeks dolar AS sempat melemah, laju pelemahan rupiah tidak terbendung," ujar dia Rabu, 4 Juni 2014.

Rilis data inflasi yang melambat di Eropa tidak mampu mengerek mata uang euro. Pelaku pasar justru khawatir perlambatan inflasi zona euro memicu resesi baru. Pasalnya di saat yang sama, tingkat pengangguran justru turun tipis dari 11,8 persen menjadi 11,7 persen di bulan April.

Menurut Lana, penurunan angka pengangguran seharusnya memicu kenaikan inflasi. Namun, hal ini tidak terjadi dan memicu Eropa kembali ke siklus resesi. Hal ini sekaligus mengindikasikan ekonomi Eropa tidak tumbuh sebagaimana mestinya.

Meski demikian, Lana memperkirakan Bank Indonesia akan mulai melakukan intervensi apabila rupiah mulai menembus kisaran 11.900-12.000. "Dengan intervensi bank sentral, rupiah bisa kembali ke kisaran 11.700-11.750 per dolar AS," kata dia.

PDAT | M. AZHAR

Baca juga:
Penguatan Dolar AS Tak Pengaruhi Harga Properti
Rupiah Melemah, Pengusaha Cuma Kuat Hingga 12.000




Berita utama:
Obor Rakyat Sebarkan Berita Jokowi Pro Kristen
Prabowo Kalah,Caleg Gerindra Diancam Tak Dilantik
Manipulasi Video Jokowi 'I don't think about that'




Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

7 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya