Seorang pemandu wisata menjelaskan tentang relief dan benda-benda purbakala di Pura Goa Gajah, Gianyar, Bali, (5/12). Selama liburan akhir tahun nanti jumlah turis diprediksi melebihi 2 juta orang. ANTARA/Nyoman Budhiana
TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Bali masih menjadi pilihan utama wisatawan mancanegara untuk berlibur di Indonesia. Hal itu tercermin dari jumlah kunjungan turis asing melalui Bandara Ngurah Rai, Denpasar, dan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Pulau Dewata.
"Sejak Januari hingga April 2014, secara kumulatif kunjungan wisatawan mancanegara melalui Bandara Ngurah Rai mencapai 1,1 juta turis asing," kata Suryamin, Kepala Badan Pusat Statistik, pada Senin, 2 Juni 2014. (Baca juga: Kedatangan TurisAsing Melonjak)
Khusus pada April 2014, jumlah wisatawan mancanegara yang memasuki Pulau Bali melalui Bandara Ngurah Rai sebanyak 277 ribu orang. "Dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, jumlah itu meningkat 16,04 persen," kata Suryamin.
Kenaikan jumlah wisatawan itu, ia mengatakan, belum diketahui apakah termasuk dari imbas krisis politik di Thailand yang selama ini merupakan kompetitor regional pada sektor pariwisata. "Survei BPS belum menyentuh pada penelusuran faktor kenaikan jumlah wisatawan mancanegara itu," ujarnya.
Selain tingkat kunjungan wisatawan melalui pintu masuk bandara, tingginya animo turis asing untuk berkunjung ke Bali ditunjukkan lewat tingkat penghunian kamar hotel berbintang. Tingkat penghunian kamar hotel di Bali mencapai 61,28 persen, naik sebesar 3,07 persen dibandingkan tahun lalu. Persentase tersebut merupakan yang tertinggi di antara 33 provinsi di Indonesia.
Tingginya tingkat penghunian kamar juga dibarengi dengan rata-rata lama turis asing menginap di hotel berbintang di Pulau Bali. "Rata-rata wisatawan mancanegara menginap selama 3,62 hari di Bali. Durasi yang ideal untuk mengunjungi lokasi wisata populer di pulau itu," ujar Suryamin.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
13 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.