Tokobagus.com Ganti Nama, Promosi Harus Gencar  

Kamis, 22 Mei 2014 08:51 WIB

Logo Olx.co.id. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat retail, Yongky Suryo Susilo, menyayangkan pergantian nama Tokobagus.com menjadi OLX.co.id. Sebab, pergantian nama ini bakal memunculkan banyak pertanyaan di benak konsumen, khususnya terkait dengan pelayanan dan sistem yang mungkin berubah.

"Jika tidak hati-hati, bisa gagal," kata Yongky, yang juga staf ahli dari Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia, saat dihubungi, Rabu, 21 Mei 2014. Artinya, merek baru yang semula diharapkan bisa semakin mengukuhkan perusahaan yang siap melayani konsumen secara global itu malah bisa menjadi bumerang. (Baca: Tokobagus.com Berubah Nama Jadi OLX.co.id)

Ia mencontohkan, jika konsumen tak merespons positif perubahan nama tersebut, bisa-bisa high awareness yang telah dibangun perusahaan itu bisa langsung hilang. “Sebaliknya, re-branding bisa terlaksana baik jika promosi terus gencar dilakukan.” (Baca: Toko Belanja Kaskus Siap Meluncur Akhir Tahun Ini)

Sebelumnya, Managing Director OLX.co.id Michal Klar mengatakan perubahan alamat situs dari semula www.tokobagus.com menjadi www.olx.co.id merupakan langkah besar dalam melayani konsumen untuk jual-beli barang bekas. Namun ia memastikan tak ada perubahan yang signifikan terkait dengan sistem dan pelayanan.

Dalam hal situs, masyarakat Indonesia dapat mengakses OLX melalui www.olx.co.id atau mengunduh aplikasinya yang tersedia di Android, iOS, dan BlackBerry. Pengguna OLX masih akan tetap menikmati layanan yang sama seperti mereka menggunakan Tokobagus.com, dan tidak ada perubahan sama sekali dalam proses dan cara pasang iklan.

Sementara itu, Business Development and Public Relation Manager Zalora Indonesia Anggita Vela Lydia menilai pergantian nama itu itu punya konsekuensi yang berat. "Ini pekerjaan rumah besar bagi humas karena mengubah mindset konsumen itu susah," tuturnya.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terpopuler:
Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri
Jokowi atau Prabowo, Ahok: Aku Rapopo
Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah


Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

1 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

3 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

6 hari lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

7 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya