Sentimen Pemilu Antiklimaks, Rupiah Melorot  

Rabu, 21 Mei 2014 18:59 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kekecewaan pelaku pasar terhadap hasil koalisi partai politik menjelang pemilihan presiden dan calon presiden membuat rupiah semakin terbenam.

Pada transaksi pasar uang hari ini, Rabu, 21 Mei 2014, rupiah melemah 19 poin (0,16) ke level 11.508 per dolar Amerika. Rupiah melanjutkan tren pelemahannya selama tiga hari berturut-turut dengan koreksi lebih dari 100 basis poin.

Ekonom Bank International Indonesia, Juniman, mengatakan pelaku pasar masih tidak puas dengan hasil koalisi calon presiden dan wakil presiden kemarin. "Hal ini menyebabkan aksi profit taking yang terjadi pada aset-aset bernilai rupiah, mulai saham hingga pasar obligasi."

Peta koalisi partai politik berubah menjelang detik-detik akhir. Golkar tiba-tiba memutuskan untuk merapat pada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung koalisi pimpinan Partai Gerindra. Dukungan Golkar membuat dukungan koalisi di parlemen semakin timpang. Total koalisi partai pendukung Prabowo-Hatta memiliki 292 kursi di parlemen, sementara Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya 207 kursi.

Keputusan Golkar direspons negatif oleh pelaku pasar. Bukan karena pasar lebih suka dengan sosok Jokowi. Namun, dengan kuatnya dukungan partai pengusung Prabowo di DPR, kalaupun Jokowi menjadi presiden, laju pemerintahan tidak efektif. "Sejak Golkar resmi mendukung Prabowo, Senin, 19 Mei, saham dan rupiah langsung jatuh," ujar Juniman.

Menurut Juniman, rupiah kini mulai mengalami normalisasi setelah merasakan rally yang cukup signifikan sejak awal tahun ditambah efek Jokowi pada bulan Maret. Posisi rupiah sebelum efek Jokowi ada pada level 11.500-11.600. "Sekarang sepertinya akan kembali menuju kisaran itu."

PDAT | M. AZHAR





Berita Terpopuler

Mahfud Dijanjikan Jabatan Lebih dari Menteri

Jokowi atau Prabowo, Ahok: Aku Rapopo

Peraih Nilai UN Tertinggi Hanya Belajar di Rumah

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya