JK Cawapres, Indeks Bertahan di 5.000-an  

Senin, 19 Mei 2014 17:59 WIB

Papan Indeks Harga Saham Gabungan di Bank Mandiri Sekuritas, Jakarta, Selasa (7/10). Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Indonesia dibuka melemah 1,678 persen atau 27,673 poin ke level 1.621,066. Tempo/Arnold Simanjuntak

TEMPO.CO, Jakarta - Penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan kurs rupiah yang terlalu tinggi dalam waktu singkat membuat pasar segera melakukan aksi ambil untung atau profit taking. “Rentang nominalnya sudah terlampau tinggi,” ujar analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, ketika dihubungi, Senin, 19 Mei 2014.

Hal ini merespons melorotnya IHSG 17 poin (0,3 persen) ke level 5.015 pada penutupan sore hari ini, padahal sebelumnya indeks sempat menguat tipis. Nilai tukar rupiah yang menyentuh level Rp 11.370-an per dolar AS bahkan kembali bergerak ke level 11.400-an. “Aksi ambil untung diprediksi akan terjadi selama sepekan,” kata Kiswoyo. (Baca: Aksi Beli Bakal Dongkrak IHSG Hari Ini)

Indeks tak terlalu anjlok dengan masih berada di kisaran 5.000, menurut Kiswoyo, karena bursa masih memberi respons positif terhadap pengusungan Jusuf Kalla sebagai calon wakil presiden. “JK dinilai pelaku pasar masih lebih baik daripada nama cawapres lain yang beredar selama ini. Jokowi sudah berhasil menepis persepsi dirinya sebagai capres boneka,” tuturnya.

Nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia hari ini mencapai Rp 6,594 triliun dengan aksi beli investor asing sebesar Rp 3,457 triliun. Masifnya investor asing ke pasar keuangan ini tak lain dipicu oleh kestabilan situasi politik menjelang pemilihan presiden, ditambah lagi adanya ekspektasi pasar terhadap sejumlah pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung partai-partai besar.

Namun begitu, kepala ekonom dari PT Bank International Indonesia Tbk, Juniman, mengingatkan bahwa besarnya dana investasi yang masuk ke pasar keuangan tak akan bertahan lama. Pasalnya, pelaku pasar tetap mencemaskan kekuatan koalisi partai politik pendukung Jokowi. (Baca: Chatib: Peta Politik Jelas, IHSG Meroket)

“Apabila format koalisi pendukung tak juga bertambah, pelaku pasar khawatir hal itu akan mengurangi efektifitas pemerintahan,” kata Juniman. Ia menggarisbawahi suara koalisi parpol pendukung Jokowi-JK saat ini baru mencapai 40 persen.

MEGEL JEKSON

Berita terpopuler:
Polisi Cari Petinggi Artha Graha yang Hilang
Petinggi Golkar Diam-diam Kunjungi Jokowi Pagi Ini
Pembagian Biaya Kampanye, Prabowo 60-Hatta 40

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

12 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

15 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

17 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya