Analis: Pasar Menolak Cawapres Suka Mendominasi

Reporter

Editor

Sugiharto

Minggu, 18 Mei 2014 20:39 WIB

Mantan Wapres Jusuf Kalla menjadi saksi pada sidang kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta, (8/5). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengatakan ada beberapa calon wakil presiden untuk Jokowi yang kurang disukai pasar. “Pasar menunjukkan sentimen negatif terhadap mereka,” katanya kepada Tempo, Ahad, 18 Mei 2014.

Kiswoyo tak mau menyeburkan nama tokoh-tokoh yang tak disukai pasar tersebut. Namun ia memberikan sedikit petunjuk. “Misalnya, ada tokoh yang memang dari segi ekonomi bagus tapi dikhawatirkan justru mendominasi kebijakan Jokowi,” katanya.

Menurut Kiswoyo, tokoh dari kalangan ekonomi dan bisnis sebenarnya cukup ditempatkan sebagai menteri. Tokoh itu tak tepat dijadikan wakil presiden. (Baca: Jokowi: Deklarasi Cawapres Paling Lambat Besok)

Menurut petinggi PDI Perjuangan, tiga tokoh sedang bersaing ketat untuk mendapatkan kursi calon wakil presiden pendamping calon presiden dari PDIP, Joko Widodo, dalam pemilihan 9 Juli nanti. Mereka adalah mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Budiman, serta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad. (Baca: Kode Cawapres Jokowi Berinisial J atau A)

Jika mengacu pada penjelasan Kiswoyo, hanya Kalla kandidat yang berlatar belakang pengusaha dengan kemampuan ekonomi yang kuat. Kalla juga pernah menjadi wakil presiden pada 2004-2009 mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Banyak pihak menilai Kalla terlalu mendominasi pemerintahan ketika itu. Rekam jejak Kalla dalam pemerintahan inilah yang dijadikan alasan sejumlah elite PDIP menolak Kalla dijadikan calon pendamping Jokowi. (Baca: Syarat Hasyim Muzadi Pilih Jokowi)

Di sisi lain, Kiswoyo menjelaskan, pasar lebih senang jika Jokowi didampingi oleh tokoh berlatar belakang militer. Tokoh dari militer, menurut dia, akan mampu menyokong Jokowi jika menerbitkan kebijakan yang tak populer. (Baca: KSAD Budiman Mencuat di Daftar Cawapres Jokowi)

FAIZ NASHRILLAH

Berita Terpopuler:
Aburizal-Pramono Edhie Tunda Kemenangan Jokowi
Pendamping Jokowi Baru Akan Dideklarasikan Senin
Remaja Jakarta Perbesar Dada dengan Fat Transfer
Anggun Tampil di WMA 2014, Fan Agnez Mo Meradang
Poros Ketiga Gagal, Demokrat Merapat ke Gerindra







Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

4 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

5 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

5 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

6 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

6 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

7 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

8 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

8 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

11 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

11 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya