Tamu undangan memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menggunakan kamera telepon genggam usai pembukaan perdagangan di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta (2/1). Pembukaan perdagangan saham tersebut di buka oleh Wakil Presiden Boediono. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Bursa calon presiden dan wakil presiden diperkirakan akan menjadi faktor pendorong pergerakan nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Jumat, 16 Mei 2014. Analis dari Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, menyatakan, pergerakan pasar akan tergantung kepada kesabaran pasar menunggu pendamping calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo.
“Sebenarnya yang ditunggu pasar itu calon wakil presidennya Jokowi. Harapannya bisa diumumkan besok (Jumat) karena pendaftaran pasangan calon presiden dan calon wakil presiden kan dibuka Sabtu besok dan ditutup Senin,” kata Satrio ketika dihubungi, Kamis malam, 15 Mei 2014. (Baca: Cermati Pasangan Capres, Investor Wait and See)
Ia memperkirakan pada hari ini IHSG bakal resisten di rentang 5.050 hingga 5.100 dan support di sekitar 4.975. Adapun kurs rupiah diperkirakan bergerak di kisaran Rp 11.250 hingga Rp 11.550 per dolar AS. (Jakarta: Jokowi: Saya Datang IHSG Naik)
Terkait pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pada Kamis lalu, 15 Mei 2014, Satrio mengatakan hal itu merupakan sinyal kuat akan koalisi Golkar dengan PDI Perjuangan. Koalisi ini juga akan menguatkan keyakinan pasar bahwa Jokowi akan memenangkan pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang.
Satrio mengungkapkan, PDIP mau tak mau harus menggandeng mitra koalisi karena partai tersebut tidak bisa memenangkan pemilu presiden sendirian. “Jokowi itu populer di dunia maya, sementara masyarakat yang tidak punya akses internet lebih akrab dengan Golkar, PDIP, PPP atau PKB.”
Lebih jauh ia juga menilai Jokowi perlu didukung oleh partai yang punya pemilih tradisional, terutama yang tersebar di luar Jawa. Oleh karena itu, reaksi pasar bakal negatif jika Jokowi disandingkan dengan kalangan internal PDI Perjuangan seperti Puan Maharani, Ryamirzad Racudu dan Rini Suwandi.