Pertumbuhan Industri Diprediksi di Bawah 6 Persen  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Selasa, 6 Mei 2014 17:58 WIB

MS Hidayat (tengah). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat memperkirakan pertumbuhan industri tahun ini tidak bakal mencapai target 6,4 persen. "Pertumbuhan industri 6 persen dianggap terlalu optimistis, jadi sedikit di bawah 6 persen," kata Hidayat di Kementerian Perindustrian, Selasa, 6 Mei 2014.

Prediksi itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produk domestik bruto (PDB) pada triwulan pertama 2014 hanya tumbuh 5,21 persen dibanding periode yang sama pada 2013. Sedangkan PDB non-migas tumbuh 5,56 persen dibanding triwulan pertama 2013.

Hidayat mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun ini salah satunya disebabkan oleh larangan ekspor bijih mineral mentah yang berlaku sejak pertengahan Januari 2014. Selain menekan ekspor, kinerja industri juga merosot akibat larangan ekspor ini.

Menurut dia, penurunan sementara akibat larangan ekspor bijih mineral sudah diperkirakan pemerintah. Perlambatan pertumbuhan industri diperkirakan terjadi dalam dua-tiga tahun ke depan. Namun, kata dia, larangan ekspor bahan mentah mineral ini memiliki tujuan jangka panjang.

"Setelah industri smelter tumbuh di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi akan meningkat secara signifikan," ujarnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi mengatakan melambatnya pertumbuhan industri saat ini akibat melemahnya pasar di luar dan dalam negeri. Ia membenarkan larangan ekspor mineral mentah menekan pertumbuhan ekonomi karena melemahkan daya beli masyarakat.

"Karena tidak boleh ekspor, sementara smelter juga belum jadi, daya beli orang-orang di wilayah pertambangan menurun. Mereka menahan beli mobil dan lain-lain," kata Sofjan.

Koordinator Forum Koordinasi Asosiasi Nasional, Franky Sibarani, mengatakan melemahnya pasar di dalam negeri membuat omset tumbuh tak semenarik yang direncanakan. Faktor lain yang membuat pertumbuhan industri tahun ini di bawah 6 persen, menurut Franky, adalah kenaikan tarif tenaga listrik.

"Kalau listrik naik, ada perusahaan yang tidak bisa bersaing tutup. Ada lagi industri kaca, karena tarif listrik naik 38 persen, dia menunda perluasan pabrik," kata Franky.


BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE



Baca juga:
Kuartal I 2014, Ekonomi Bertumbuh 5,21 Persen
Sektor Logistik dan Komunikasi Tumbuh Tertinggi




Terpopuler:
Dewan: Risma Sia-sia Menutup Dolly
Mahasiswa Indonesia di Australia Tolak Prabowo
Foto Seksi Maria Renata Disorot Media Australia

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

6 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

52 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

54 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya