Pendistribusian Dana Kompensasi dari Bawah

Reporter

Editor

Sabtu, 5 Maret 2005 14:07 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Deputi Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup (LH) Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bapenas), Dedi M. Masykur Riyadi, mengatakan proses pendistribusian program kompensasi pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) berdasarkan struktur pemerintahan daerah mulai dari tingkat RT, RW, Desa atau Kelurahan, Kabupaten/Kota dan Propinsi. "Apabila ada protes maka harus dilakukan dari tingkatan terkecil baru ke pusat. Jangan langsung protes ke pusat," katanya pada saat Diskusi tentang Membagi Dana Kompensasi BBM, di Caf Mario?s Place Jakarta, Sabtu (5/3).Menurut Dedi, kepada wartawan usai diskusi, Bappenas merupakan badan yang bertugas mendesain program bersama dengan departemen terkait. "Begitu jalan, prinsipnya bukan tugas kami. Kami akan melakukan monitoring dan evaluasi," ucapnya.Fungsi pengawasan untuk program tersebut akan dilakukan secara bersama-sama, yang dikenal dengan pengendalian pengamanan program. "Semua pihak diundang masuk untuk mengontrol proses pendistribusian dana kompensasi, untuk memastikan tidak ada dana yang digunakan bukan untuk program," urainya.Pemerintah juga telah menyiapkan dana pengendalian pengamanan program. Hal tersebut menurut Dedi, belajar dari pengalaman sebelumnya yang menyerahkan tanggung jawab pada departemen masing-masing.Adapun perincaian mengenai program pengawasan tersebut, Dedi tidak dapat menjelaskan karena masih dalam proses penggodokan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). "Kalau bisa ada unit prngaduan masyarakat yang betul-betul dikelola dengan baik, bila perlu langsung ditindak apabila ada penyelewengan. Jadi ada early warning system," kata Dedi.Nantinya, menurut Dedi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program tersebut adalah masing-masing instansi terkait dengan program kompensasi penurunan subsidi BBM. Seperti diketahui pemerintah telah membuat delapan program terkait dengan program kompensasi ini, dengan total anggaran Rp. 17,5 triliun. Program tersebut yaitu program pendidikan dengan anggaran Rp 5,6 triliun, kesehatan dengan anggaran Rp 2,1 triliun, pengadaan beras miskin (raskin) Rp 5,4 triliun, prasarana desa dengan anggaran Rp 3,3 triliun, perumahan rakyat dengan anggaran Rp 0,4 triliun, program pelayanan sosial Rp 0,25 triliun, dana bergulir mikro sebesar Rp 0,2 triliun dan program keluarga berencana Rp 0,1 triliun.Ia menambahkan, masyarakat juga harus melakukan kontrol agar tidak terjadi penyelewengan. Kemudian juga perlu dilakukan identifikasi di daerah. "Untuk beasiswa buat keluarga miskin, itu dilakukan di sekolah bersama guru dan sekolah. Mereka yang menentukan, jadi proses itu dari bawah baru ke atas," ungkapnya.Mengenai pelaksanaan progaram kompensasi, menurut Dedi sudah mulai dilakukan, namun masih menunggu persetujuan dari DPR untuk pencairan dana. "Namun program persiapan sudah mulai dilakukan," ujarnya.Seperti diketahui dari total dana yang dibutuhkan sekitar Rp 17,5 triliun tersebut, Rp 7 triliun sudah dialokasikan dari APBN 2005. Namun sisanya sekitar Rp 10,5 triliun masih dibahas. Evy Flamboyan

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

34 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

34 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

57 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

57 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya