Rupiah Menguat, Jangan Senang Dulu  

Reporter

Sabtu, 3 Mei 2014 06:46 WIB

Ilustrasi Rupiah. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan nilai tukar rupiah yang menguat tidak selalu berarti baik. Begitu juga sebaliknya: kalau rupiah melemah, tidak selalu jelek. "Ini pola pikir yang harus diubah," katanya di kompleks Bank Indonesia, Jumat, 2 Mei 2014.

Hal yang paling penting, kata dia, adalah nilai tukar yang stabil. Mirza menuturkan masyarakat bisa menjalankan usaha dan merencanakan anggaran apabila nilai tukar stabil. Tantangan bagi Indonesia adalah membuat neraca perdagangan tetap surplus.

"Current account deficit (defisit neraca berjalan) juga harus lebih kecil, harus 2,5 persen dari produk domestik bruto," kata Mirza. Menurut dia, nilai tukar harus bisa membuat ekspor lebih kompetitif dan menjadikan impor lebih terkendali.

Mirza mengatakan tren suku bunga luar negeri juga harus diperhatikan. Suku bunga Amerika Serikat pada 2015, kata dia, kemungkinan besar naik. Adapun tahun ini suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau The Fed belum naik.

Di pasar mata uang kemarin, nilai tukar rupiah ditutup menguat 37 poin (0,32 persen) ke level 11.525. Angka inflasi Maret yang minus (deflasi) 0,02 persen dan neraca perdagangan Maret yang surplus US$ 680 juta membangun optimisme perekonomian domestik beberapa waktu ke depan.

Pengamat mata uang, Lindawati Susanto, mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh fundamental ekonomi dalam negeri yang semakin membaik. Kinerja perekonomian yang kian positif menyiratkan ketersediaan likuiditas dolar AS di dalam negeri.

“Meski pertumbuhannya tak sebagus impor, nilai ekspor yang lebih tinggi dari impor tentu berdampak positif bagi rupiah,” ujarnya.

MARIA YUNIAR | MEGEL JEKSON


Terpopuler
Ingin Ketemu Mega, SBY Harus Jawab Lima Pertanyaan
Begini Hukum Islam Versi Brunei
Jiplak Sinetron 'Alien' Korea, RCTI Stop Tayangan
Bailout 6,7 T, Sri Mulyani: Saya Bisa Mati Berdiri






Berita terkait

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

6 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya