Dahlan Nilai Kontroversi Satelit BRI Adalah Fitnah  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 29 April 2014 18:41 WIB

Menteri BUMN Dahlan Iskan. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan kembali angkat bicara mengenai suara miring terkait dengan pembelian satelit oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau yang dinamakan BRIsat. Ia membantah bila dikatakan suara miring tersebut merupakan bentuk kontra. “Itu bukan pro-kontra, itu namanya fitnah. Pro-kontra itu tidak begitu,” katanya di Jakarta Selasa, 29 April 2014.

Ia menegaskan pembelian satelit oleh BRI memang dibutuhkan BRI dalam menunjang operasionalnya. Dahlan membandingkan BRI dengan bank asing di negara tetangga. “Kalau di Tiongkok atau India itu tidak perlu karena dia daratan, semua bisa diatasi dengan fiber optik,” katanya. “Beda dengan kita yang kepulauan begini besar,” tambahnya.

Ia menilai kekhawatiran Dewan Perwakilan Rakyat tentang skandal keuangan karena penandatanganan kontrak yang dilakukan sebelum pergantian pemerintahan atau pemilihan presiden tidak berdalil kuat. “Pembicaraannya sudah dua tahun yang lalu. Nah kalau sekarang tidak diputuskan, 5 tahun lagi juga belum tentu bisa jadi,” katanya. (Baca juga: Gedung BRI Tower Surabaya Terbakar)

Untuk diketahui pembelian BRIsat menimbulkan pro-kontra di kalangan Dewan Perwakilan rakyat. Anggota Komisi Badan Usaha Milik Negara Dewan Perwakilan Rakyat, Hendrawan Supratikno, menilai langkah BRI tidak tepat. Menurut dia, ketimbang membeli satelit, BRI lebih baik menurunkan margin bunga bersih dan menekan suku bunga kredit.

Hal senada diungkapkan Anggota Komisi VI DPR, Lili Asdjudiredja. Ia menilai BRI kurang berkompeten mengelola bisnis satelit. Ia curiga ada sesuatu di balik aksi BRI membeli satelit yang berpontesi menjadi skandal keuangan di masa depan. Apalagi melihat sejumlah skandal keuangan sebelumnya terjadi ketika kebijakan penting diambil menjelang akhir pemerintahan seperti dana talangan Bank Century.

BRI sendiri pun telah membantah bahwa pembeliannya ini bermuatan politik. Direktur Utama BRI Sofyan Basyir mengatakan pengoperasian BRIsat memberikan penghematan hingga ratusan miliar rupiah per tahun. Selama ini, BRI membayar hingga Rp 500 miliar per tahun untuk menyewa 23 transponder dari sembilan penyelenggara jasa satelit. "Ini benar-benar efisiensi biaya buat kami," ujar Sofyan setelah acara penandatanganan kerja sama kemarin.

ANANDA PUTRI

Terpopuler :
Menjelang Pasar Bebas, Koperasi ASEAN Gelar Konsolidasi
Hatta Rajasa: Stok Pangan Cukup
Tiket Kereta Mudik Habis, Masih Ada Alternatif

Berita terkait

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

14 hari lalu

Bank Islam Terbesar di Abu Dhabi Dikabarkan Incar Saham BRI di BSI, Ini Profilnya

Bank Islam terbesar di Abu Dhabi ADIB dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli saham minoritas senilai sekitar $1,1 miliar di BSI.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

16 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

30 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

31 hari lalu

Cara Mengajukan Pinjaman di Bank BRI 2024 dan Syaratnya

Berikut syarat dan tata cara mengajukan pinjaman di Bank BRI untuk produk Briguna Karya. Total limit pinjaman mencapai Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

33 hari lalu

Ini 10 Perusahaan Terbesar di Indonesia, Pertamina Pertama

Pertamina menjadi perusahaan terbesar di Indonesia versi Majalah Fortune. Ini daftar 10 perusahaan raksasa di Indonesia.

Baca Selengkapnya

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

35 hari lalu

LPEI Bertemu 3 Bos Perbankan, Bahas Penguatan Ekosistem Ekspor Indonesia

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bertemu dengan pimpinan perbankan untuk mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya