Akhir Pekan, Tekanan Dolar Mengendur  

Jumat, 25 April 2014 12:56 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) membuat dolar mengalami pelemahan. Momentum itu kemudian dimanfaatkan oleh rupiah untuk keluar dari tekanan. Di transaksi pasar uang, hingga siang ini rupiah bergerak sedikit menguat di kisaran 11.590-11.600 per dolar AS. (Baca: Senin, Tekanan Terhadap Rupiah Menguat Lagi )

Ekonom dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan data ekonomi AS yang berada di bawah ekspektasi membuat dolar sedikit melemah. Walaupun permintaan durable goods di AS lebih baik, naiknya angka klaim pengangguran serta baiknya data iklim bisnis di Jerman mendorong turunnya indeks dolar. "Pelemahan rupiah pun akhirnya tertahan di tengah data AS yang kurang baik," katanya melalui riset hariannya.

Imbal hasil obligasi AS 10 tahun juga turun ke 2,68 persen sampai dinihari tadi. Situasi ini bakal membantu penguatan mata uang di Asia pagi ini. Hari ini, pelaku pasar masih menanti data market service PMI yang dirilis pada 25 April 2014 waktu AS. (Baca: Ekonomi Kuat, Nilai Baru Rupiah Rp 11.600)

Menurut Rangga, pergerakan rupiah sendiri mulai menunjukkan perbaikan dengan kembali ke level 11.600 sampai kemarin sore setelah tekanan dolar di pasar global mereda. "Penguatan rupiah kemungkinan bisa berlanjut hari ini," ujar Rangga.

Meski demikian, tingginya permintaan dolar untuk kebutuhan impor pada akhir bulan membuat tekanan terhadap nilai tukar masih ada. Arah pergerakan rupiah berikutnya masih menunggu data neraca perdagangan dan inflasi yang diumumkan pekan depan. (Baca pula: Mengapa Rupiah Menguat Paling Tajam Se-Asia?)




PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

6 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

13 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya