Seorang petugas saat melihat aktivitas perdagaan bursa di gedung Bursa Efek Jakarta (BEJ), Jakarta, Rabu (13/6). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Indeks saham masih belum lepas dari tren mendatar karena pelaku pasar masih cenderung melihat dan menunggu sentimen terbaru dari eksternal ataupun internal.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hari ini ditutup melemah tipis 2,06 poin (0,04 persen) ke level 4.891,07. Bergerak fluktuatif sejak pembukaan perdagangan, indeks akhirnya ditutup nyaris tidak bergerak dari posisi perdagangan sebelumnya.
Volume perdagangan hari ini mencapai 4,2 miliar lembar saham senilai Rp 6,1 triliun dalam 236,8 ribu transaksi. Investor asing mencatat neto beli Rp 29 miliar.
Analis dari PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, mengatakan indeks kembali bergerak datar lantaran minimnya sentimen positif dari dalam dan luar negeri. Belum ada kabar positif yang disukai pasar sehingga mereka bersikap menahan diri dan cenderung mengurangi posisi. "Pasar juga masih menunggu laporan keuangan emiten yang biasanya akan kembali marak di akhir bulan."
Meski bursa Amerika cenderung menguat dengan topangan rilis kinerja emiten yang positif, bursa regional Asia masih tertekan oleh data manufaktur Cina yang berada di bawah ekspektasi. Melemahnya data manufaktur mengindikasikan sinyal perlambatan ekonomi Cina. Imbasnya, mata uang regional pun cenderung melemah terhadap dolar Amerika, tak terkecuali rupiah.
Di sisi lain, belum adanya kepastian koalisi partai politik seusai pemilu legislatif juga membatasi aksi beli pelaku pasar. "Setelah pemilu legislatif, dinamika di pentas politik belum memberikan hal yang baru dan bisa menjadi harapan pasar," ujar Purwoko.
Bursa regional variatif hingga 16.40 WIB. Indeks Nikkei 225 melemah 0,97 persen ke 14.404,99, indeks Hang Seng menguat 0,24 persen ke 22.662,80, Strait Times menguat 0,80 persen ke 3.283,93, dan bursa Korea melemah 0,1 persen ke 1.998,34.