Pemilu Jeblok, Indeks Saham Masih Bisa Menguat

Reporter

Jumat, 11 April 2014 07:00 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari PT Milenium Danatama Sekuritas, Ilham, mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia masih bisa menguat meski hasil Pemilu legislatif terbilang mengecewakan. Data ekonomi domestik yang cukup baik masih bisa diharapkan untuk mendorong indeks yang kini terperosok cukup tajam lantaran efek negatif Pemilu. (Baca : Indeks Saham Bergantung Isu Koalisi Capres ).

Pada penutupan perdagangan Kamis, 10 April 2014, IHSG terkoreksi parah 156 poin (3,2 persen) ke level 4.765. Ketidakpastian kembali membayangi perhatian investor setelah hasil Pemilu legislatif menunjukkan tidak ada partai politik yang mampu meraih suara lebih dari 25 persen. Hasil yang diperoleh melalui hitung cepat (quick count) mengurangi ekspektasi pelaku pasar atas wajah pemerintahan yang lebih berpihak pada kepentingan pasar. (Baca : Setelah Pemilu, Indeks Saham Terus Terjun Bebas).

lham, menyatakan hasil pemilu yang tak sesuai dengan harapan dikhawatirkan menyebabkan adanya proses negosiasi politik antar-elite politik. Hal itu berdampak negatif bagi kepentingan bisnis di masa mendatang. “Investor tentu semakin mencemaskan ketidakpastian,” kata dia kepada Tempo.

Lantaran hal itu, investor jadi tak ragu melakukan aksi ambil untung (profit taking). Sektor saham yang telah naik cukup tinggi, seperti perbankan, properti, aneka industri, dan manufaktur, paling banyak dijual oleh investor. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 1,451 triliun. “Jika sudah merasa uncertainty, perpindahan dana tak akan bisa dicegah,” ujar Ilham. (Baca : Seusai Pemilu, Indeks Saham Anjlok 3,2 Persen).

Meskipun demikian, Ilham yakin koreksi indeks tak akan bertahan lama. Alasannya, dengan data-data kinerja perekonomian domestik yang cukup baik, neraca perdagangan Februari, yang mengalami surplus US$ 758,3 juta dan laju inflasi Maret sebesar 0,08 persen, indeks semestinya bisa melanjutkan penguatan.

Rilis notulensi pertemuan Komite Federal Pasar Terbuka Amerika Serikat (FOMC) yang menyebutkan bank sental AS (The Fed) masih akan berkomitmen mempertahankan kebijakan suku bunga rendah akan menjadi sentimen positif indeks. Hanya, indeks diprediksi cuma bergerak sideways pada level 4.737–4.800. Pelaku pasar pun disarankan untuk memperhatikan sektor saham konsumsi dan perkebunan seperti KLBF, UNVR, dan LSIP.

MEGEL JEKSON

Berita Terpopuler
Menang Pemilu, Berapa Kursi PDIP di DPR?
Ini Jurus Jokowi Membangun Koalisi untuk Nyapres
Babak I, Lyon Tahan Imbang Juve 1-1

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

8 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

9 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

11 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

11 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

11 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

14 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

16 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya