Bank Dunia: Birokrasi dan Korupsi Halangi Investasi

Reporter

Editor

Selasa, 22 Februari 2005 22:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Country Director Bank Dunia Andrew Steer mengungkapkan, investasi di Indonesia masih terhambat permasalahan di lapangan seperti birokrasi yang rumit dan masalah korupsi yang belum dibenahi pemerintah secara tuntas. “Biaya yang dibutuhkan untuk menembus kebijakan birokrasi di Indonesia besarnya lebih dari 20 persen dari total penjualan,” kata Steer di Jakarta hari ini dalam seminar tentang Investment: Challenges and Prospects.Permasalahan birokrasi di Indonesia terlihat jelas jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. Untuk memulai bisnis di Jakarta misalnya, membutuhkan waktu penyiapan administrasi yakni 150 hari. Sedangkan di Filipina hanya membutuhkan waktu 50 hari. Selain itu, menurut dia, masalah lain yang menghambat masuknya investasi ke Indonesia adalah tumpang tindihnya kebijakan dan tidak jelasnya pelaksanaan kontrak kerja. Tingginya jumlah kejahatan pun menjadi salah satu hambatan. Masalah lainnya adalah kebijakan ketenagakerjaan di Indonesia yang belum mendorong tenaga kerja untuk bekerja optimal. Pemberian bonus untuk pekerja yang sudah 25 tahun mengabdi hanya sebesar 25 bulan gaji. “ingginya tingkat absensi pekerja menunjukkan ketidakpuasan pekerja dalam bekerja,” ujarnya.Padahal, menurut Suryo B. Sulisto dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dengan kondisi persaingan yang sangat ketat dalam mencari investor seperti saat ini aparat pemerintah perlu memiliki jiwa kewirausahaan. Karena itu, selain harus terus menciptakan iklim kondusif seperti perbaikan di bidang kepastian hukum, birokrasi, dan korups, tapi juga harus agresif untuk mendatangi investor. Apalagi, Indonesia tidak hanya harus bersaing dengan negara-negara berkembang, tapi juga dengan negara-negara maju. ”Investor tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja, tapi juga memberi kontribusi yang besar bagi sektor pajak. Dengan kondisi Indonesia yang tingkat penganggurannya yang sangat tinggi, ini menjadi lebih penting,” kata Suryo. Wakil Ketua Umum Kadin bidang investasi, transportasi, telekomunikasi, teknologi informasi, dan pariwisata Chris Kanter menambahkan, meskipun pemerintah saat ini adalah pemerintah yang pro bisnis, tapi investor tetap membutuhkan implementasi dari niat pemerintah tersebut. “Langkah-langkah awal yang diambil sudah baik, tapi yang ditunggu saat ini adalah implementasi dari rencana yang telah dirumuskan sebelumnya,” katanya.. Para investor masih menunggu tindak lanjut pemerintah dari banyaknya janji pemerintah yang spektakuler. Dari 14 peraturan yang dijanjikan pemerintah untuk dikeluarkan misalnya, kenyataannya baru tiga peraturan yang sudah dikeluarkan. Investor, kata Chris, juga menunggu transparansi dan percepatan proyek yang ditenderkan. “Niat pemerintah itu, kami sudah yakin. Tapi proses persiapan pemerintah dalam melakukan proses tender itu juga akan dilihat. Apa yang dijual pemerintah dalam Infrastructure Summit lalu, perlu dibuktikan sekarang,” katanya. Rr Ariyani - Tempo

Berita terkait

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

1 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

2 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

2 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

2 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

3 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

4 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

4 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

4 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

4 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

4 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya