Suasana kota Jakarta saat malam pelaksanaan aksi pemadaman lampu dalam rangka "Earth Hour" dari sebuah gedung bertingkat di Jakarta Pusat (29/3). ANTARA/Fanny Octavianus
TEMPO.CO,Jakarta - Kampanye hemat energi Earth Hour 2014 digelar di Jakarta dan 32 kota besar di Indonesia pada Sabtu malam, 29 Maret 2014. Dalam program ini, masyarakat diajak mematikan listrik pada pukul 20.30-21.30 waktu setempat. (Baca info Kampanye EarthHour 2014).
Namun kampanye ini tidak sepenuhnya berhasil. Bukannya berkurang, beban listrik di Sumatera malah dilaporkan bertambah pada momen Earth Hour 2014. Menurut juru bicara PT PLN, Bambang Dwiyanto, hal itu terjadi karena pada pekan ini ada tambahan pasokan untuk sistem kelistrikan Sumatera.
"Pasokan ini datang dari beberapa pembangkit yang sebelumnya mengalami pemeliharaan," katanya melalui keterangan tertulis, Ahad, 30 Maret 2014. (Baca juga : EarthHour, Hotel-hotel Ini Ogah Matikan Lampu).
Bambang mengatakan kenaikan beban listrik juga terjadi di beberapa daerah tujuan wisata, salah satunya Batam, Kepulauan Riau. Menurut dia, beban listrik di Batam sedikit mengalami kenaikan mungkin karena banyaknya wisatawan dari luar kota dan luar negeri yang datang pada momen libur panjang akhir pekan. Sedangkan di kawasan Indonesia timur, penurunan beban listrik kurang signifikan karena banyak terdapat sistem kelistrikan isolated (terpisah-pisah). (Baca : EarthHour 2014, PLN Hemat Listrik Rp 1 Miliar).
Gagalnya pelaksanaan Earth Hour juga terjadi Kota Solo, Jawa Tengah. Lampu di ruas jalan protokol yang seharusnya dipadamkan masih tetap menyala. Bahkan lampu di sekitar Balai Kota Surakarta yang menjadi pusat penyelenggaraan Earth Hour masih terang benderang. Panitia beralasan lampu-lampu itu batal dipadamkan lantaran mempertimbangkan cuaca. "Hujan turun beberapa menit menjelang pukul 20.30 WIB," kata Koordinator Earth Hour Solo, Sadrah Sumaryanto.
Hujan yang cukup deras itu membuat panitia merasa pemadaman lampu penerangan jalan umum menjadi berisiko. Maklum saja, sebagian lampu penerangan jalan di Solo masih menggunakan saklar manual. "Dalam kondisi hujan, (saklar) berbahaya untuk disentuh," kata Sadrah. Selain itu, masyarakat membutuhkan cahaya yang cukup saat berkendara di tengah hujan. (Baca : EarthHour Jakarta, Pembangkit Listrik PLN Libur).
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
15 hari lalu
GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak
Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.
PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
18 hari lalu
PLN Siapkan SPKLU di Banyak Lokasi, Pemudik: Pakai Mobil Listrik Jadi Nyaman!
PLN telah menyiagakan 1.299 unit SPKLU yang tersebar di seluruh penjuru tanah air. Khusus momen mudik tahun ini, PLN juga menyiagakan petugas yang berjaga 24 jam untuk membantu para pemudik