Dolar Keok, Rupiah Melejit 86 Poin  

Jumat, 28 Maret 2014 17:51 WIB

Ilustrasi Uang dolar/Rupiah/Penukaran uang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya dolar terhadap mata uang utama dunia dan meredanya kebutuhan dolar di pasar domestik menjadi katalis pendorong rupiah.

Di transaksi pasar uang hari ini, Jumat, 28 Maret 2014, rupiah ditutup menguat 86 poin (0,75 persen) ke level 11.361 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah bergerak menguat seiring apresiasi yang juga dialami mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.

Pengamat pasar uang, Lindawati Susanto, mengatakan dolar mengalami tekanan dari major currencies karena data ekonomi yang dirilis di AS kembali menunjukkan perbaikan. Angka klaim pengangguran yang menurun telah meningkatkan gairah pelaku pasar untuk kembali memburu aset berisiko di pasar berkembang.

Kabar dari Cina bahwa pemerintah negara tersebut akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi direspons positif oleh investor global. Imbasnya, likuditas dolar kembali masuk ke pasar berkembang dan pasar keuangan, serta mata uang Asia cenderung positif pada perdagangan hari ini.

Dari dalam negeri, tekanan rupiah mereda setelah permintaan dolar mulai berkurang menjelang libur panjang. Di sisi lain, ekspektasi positif terhadap pemilu turut membangkitkan gairah beli pelaku pasar. "Harapan publik yang kuat terhadap hasil pemilu biasanya diikuti dengan menguatnya nilai tukar," kata Lindawati.

Mata uang regional Asia cenderung menguat hingga pukul 17.30 WIB. Won menguat 0,21 persen ke 1.069,15 per dolar AS, dolar Singapura terapresiasi 0,23 persen ke 1,2614 per dolar AS, ringgit menguat 0,59 persen ke 3,2725 per dolar AS, dan rupee terapresiasi 0,63 persen ke 59,935 per dolar AS.


PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya