Pasar Gunakan Jisdor, Rupiah Menguat  

Jumat, 28 Maret 2014 14:33 WIB

Uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta -- Maraknya sentimen positif membuat volatilitas rupiah mereda dan mulai berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Di transaksi pasar uang hingga pukul 13.00 WIB, rupiah menguat 37,5 poin (0,33 persen) ke level 11.410 per dolar AS. Rupiah menguat seiring melemahnya indeks dolar terhadap mata uang rival.

Ekonom dari PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, mengatakan rupiah hari ini kembali ditransaksikan menguat di kisaran 11.390 hingga 11.410 per dolar AS. "Diberlakukannya kurs transaksi Bank Indonesia atau Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) membuat volatilitas mereda."

Kurs Jisdor resmi digunakan per tanggal 28 Maret 2014 sebagai acuan nilai tukar rupiah terhadap dolar di pasar valuta asing Singapura. Sebelumnya pelaku pasar valas menggunakan kurs pasar non-deliverable forward (NDF) yang tidak diikuti dengan transaksi fisik.

Penggunaan Jisdor ini membuat nilai tukar rupiah menjadi lebih berbasis transaksi riil dan bukan kontrak jangka panjang. "Dengan Jisdor, sebagian besar transaksi valas akan menggunakan underlying asset untuk melakukan transaksi sehingga lebih terjamin," ucap Lana.

Dari AS, ekonomi kuartal keempat 2013 tumbuh 2,6 persen year-on-year, atau lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang sebesar 2,4 persen year-on-year. Namun, pertumbuhan itu masih di bawah konsensus analis yang sebesar 2,7 persen sehingga dolar ikut tertekan.

Mata uang regional Asia cenderung menguat terhadap dolar hingga 13.00 WIB. Won menguat 0,21 persen, rupee menguat 0,39 persen, ringgit menguat 0,51 persen, dan dolar Singapura menguat 0,16 persen.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

7 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya