Wika Beton Patok Harga Saham Rp 590  

Kamis, 27 Maret 2014 12:41 WIB

PT Wijaya Karya (WIKA). TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton Tbk menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 590 per lembar. Penetapan harga ini dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai valuasi, target penerimaan dana hasil pelepasan saham (IPO), dan komposisi permintaan kepemilikan saham perseroan oleh asing, lokal, serta retail.

Juru bicara PT Wika Beton, Puji Haryadi, mengatakan, dengan harga tersebut, perseroan memperkirakan akan mendapat dana IPO sebesar Rp 1,2 triliun. "Sekitar 85 persen akan dialokasikan untuk ekspansi usaha, seperti pembangunan pabrik beton pracetak di Lampung, Cilegon, dan Makassar," kata Puji dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 27 Maret 2014. Adapun 15 persen sisanya akan digunakan untuk penambahan modal kerja.

Selain itu, Wika juga akan melakukan peningkatan kapasitas terpasang, investasi di penambangan material alam, serta investasi alat instalasi produk beton pracetak yang dihasilkan perseroan. Pada 2013, kata Puji, perseroan memiliki kapasitas produksi sebesar 2 juta ton per tahun yang berasal dari delapan pabrik beton pracetak. Investasi di pabrik baru dan peningkatan kapasitas pabrik diperkirakan dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga 15 persen.

"Adanya tambahan kapasitas ini memungkinkan perseroan untuk semakin memperkuat pangsa pasar di industri beton pracetak di Indonesia," kata Puji. Selain itu, perseroan menargetkan mampu menjadi pemimpin pasar beton pracetak di Asia Tenggara.

PT Wijaya Karya Beton Tbk akan melepas 23,47 persen sahamnya yang bernilai sekitar 2,045 miliar ke publik dalam initial public offering (IPO).

Dalam penerbitan saham perdana ini, Wika menunjuk Bahana Securities, Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, dan Sucorinvest Central Gani sebagai penjamin pelaksana emisi. Pernyataan efektif dari OJK, menurut Puji, telah diterima pada 26 Maret 2014, diikuti dengan penawaran umum pada 28 Maret sampai 2 April 2014. "Selanjutnya, pada 8 April 2014 akan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia."

FAIZ NASHRILLAH

Berita lain


Lion Air Juara Delay : 20 Ribu Kali Selama 6 Bulan
BI: Bitcoin Bisa Jadi Alat Cuci Uang
Penerimaan Pajak Tahun Ini Merosot
Trans Studio Ekspansi ke Thailand dan India




Berita terkait

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

12 Mei 2023

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Bantah Petrus Edy Susanto Pernah Jadi Bagian Perusahaan

PT Wijaya Karya memberikan koreksi terhadap pemberitaan yang menyebut Petrus Edy Susanto pernah jadi wakil ketua direksi.

Baca Selengkapnya

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

22 Februari 2023

Ada Apa di Balik IPO PT Pertamina Geothermal Energy

PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 24 Februari.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

7 Januari 2023

Ini Cerita Pembangunan Masjid Raya Al Jabbar Hingga Menelan Anggaran Rp 1 Triliun

Masjid Raya Al Jabbar yang baru diresmikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menelan anggaran Rp 1 triliun. Rencana pembangunannya sejak 2015.

Baca Selengkapnya

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

7 Desember 2022

4 Anak Usaha BUMN IPO Tahun Depan, Ini Porsi Saham yang Akan Dilepas ke Publik

Empat anak usaha perusahaan pelat merah bakal IPO pada 2023, mulai Pertamina Geothermal hingga Palm Co.

Baca Selengkapnya

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

3 Desember 2022

Operator Cinema XXI Dikabarkan IPO Tahun Depan, Bidik Dana Rp 17,17 Triliun

PT Nusantara Sejahtera Raya, operator bioskop Cinema XXI, dikabarkan tengah mempertimbangkan rencana IPO pada tahun depan.

Baca Selengkapnya

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

14 Oktober 2022

40 Perusahaan Masuk Pipeline IPO, BEI Sebut Banyak yang dari Sektor Teknologi

BEI menyampaikan sebanyak 40 perusahaan masuk dalam daftar antrean penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) BEI.

Baca Selengkapnya

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

3 Oktober 2022

Nilai Pengumpulan Dana di Bursa Tembus Rp 175,34 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan mencatat hasil penggalangan dana oleh perusahaan-perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia sangat baik.

Baca Selengkapnya

WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru hingga Akhir Tahun Capai Rp 42,5 Triliun

13 Juni 2022

WIKA Targetkan Nilai Kontrak Baru hingga Akhir Tahun Capai Rp 42,5 Triliun

Dari total target yang dicanangkan WIKA, realisasi kontrak baru sampai bulan kelima 29,12 persen.

Baca Selengkapnya

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

7 Juni 2022

Berencana IPO, Pupuk Kaltim: Kami Masih Menunggu Pemegang Saham

PT Pupuk Kalimantan Timur atau Pupuk Kaltim berencana melantai di bursa efek Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

19 Mei 2022

Bos Pelindo Beberkan Alasan Perusahaan Tunda Rencana IPO

Rencana IPO anak usaha Pelindo muncul saat perseroan belum melakukan merger.

Baca Selengkapnya