Pemerintah Tak Kompak Kendalikan BBM Bersubsidi  

Reporter

Kamis, 27 Maret 2014 06:03 WIB

Petugas saat memasang alat RFID ke mulut tangki bahan bakar kendaraan pribadi di SPBU Pondok Kopi, Jakarta (28/11). Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Jakarta: Beragam upaya dilakukan pemerintah untuk mengendalikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, usaha itu kerap kandas, setidaknya tak jelas perkembangannya. Sebut saja program radio frequency identification (RFID), yang dikerjakan PT Inti, setelah memenangi kontrak dari PT Pertamina. Semestinya pemasangan 4,5 juta alat tersebut di Jakarta kelar akhir bulan ini. Faktanya, baru 290 ribu kendaraan yang ditempeli alat itu. (Baca: Jero Akui Pengendalian BBM Bersubsidi Belum Sukses)

Walau terkatung-katung, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai, RFID merupakan salah satu program yang paling mungkin untuk mengendalikan konsumsi BBM. “Karena pencoleng-pencoleng BBM itu bisa dilacak,” kata Hatta, Selasa malam lalu.

Dia berpesan, setiap program ataupun usulan harus dipikirkan dengan matang dan dijalankan dengan baik. Hatta menyebutkan banyak usul yang mandek di jalan. “Apakah itu RFID atau pengendalian menggunakan berbagai macam hal,” ucapnya. Yang jelas pengendalian harus dilakukan agar konsumsi BBM bersubsidi tidak melampaui kuota dalam APBN 2014, yakni 48 juta kiloliter, kata dia.

Namun dukungan Hatta tak sejalan dengan Dahlan Iskan. Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara ini menyebutkan proyek RFID muskil dilaksanakan bila Pertamina tidak menyetujui perhitungan ulang nilai kontrak. “Ketika program baru dilaksanakan, rupiah merosot dan dolar melejit sehingga perhitungan tidak cocok lagi,” ujarnya.

Kerja sama antara Pertamina dan PT Inti ini memang sedang dihitung ulang. Kedua perusahaan pelat merah tersebut menegosiasikan harga kontrak karena perubahan kurs rupiah. PT Inti menganggap nilai kontrak awal tidak ekonomis lagi.

Tak suksesnya aneka cara pengendalian konsumsi BBM bersubsidi tersebut, kata Direktur Pengkajian Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa, lantaran mekanisme subsidi yang keliru. Seharusnya subsidi diberikan kepada kelompok masyarakat yang tidak mampu membeli dengan harga keekonomian. “Subsidi ini sudah salah arah. Cara apa pun sulit untuk mengendalikan,” katanya. “Kesan saya, ini hanya proyek semata.” (Baca: Gubenur BI: Pemerintah Baru Bisa Naikkan Harga BBM)

Beberapa langkah pemerintah dalam hal ini di antaranya larangan konsumsi BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas instansi pemerintah, stiker penanda untuk mobil yang tak boleh mengkonsumsi premium, pemakaian kartu pintar, ataupun pemasangan RFID. Cara-cara itu, kata Iwa, tak menyelesaikan masalah dasar pemberian subsidi.

MARIA YUNIAR | BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE


Terpopuler
Garap Pasar Al-Quran, Indah Kiat Gandeng PBNU

Modal Wirausaha Kaum Muda Dikucurkan Usai Pemilu

Kemenhub: Pembangunan Pelabuhan New Priok Penting

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

17 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

3 Maret 2024

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya