Sejumlah pekerja memasang bantalan jalur rel kereta api ganda di Desa Turi, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (4/1). ANTARA/Syaiful Arif
TEMPO.CO, Jakarta -– Pemancangan tiang pertama (groud breaking) pembangunan jalur kereta api Trans Sulawesi akan dilakukan pada Juni mendatang. Jalur kereta api yang merupakan jalur perintis ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko mengatakan untuk track kereta api tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 1 triilun.
"Secara keseluruhan dana sekitar Rp 9 triliun, termasuk track, gerbong, sarana dan prasarananya," katanya saat ditemui di Hotel Millenium, Kamis, 20 Maret 2014. Pengerjaan proyek tersebut akan menggunakan anggaran dari APBN. Untuk penyediaan lahan akan mengunakan anggaran dari APBD.
Herwanto keberatan jika pemerintah membiayai proyek tersebut dengan dana asing. Dia beralasan pembiayaan dengan dana asing membutuhkan waktu dan proses lebih lama dibanding pembiayaan dari APBD,
Direktur Lalu Lintas Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan saat ini belum ada alokasi dana anggaran yang diterima oleh Kementerian Perhubungan untuk mengerjakan proyek ini. "Kami masih cari-cari dana. Supaya saat groundbreaking nanti tidak cuma groundbreaking tetapi ada kegiatan seperti pembuatan badan jalan," katanya.
Persiapan pembangunan jalur kereta api trans Sulawesi ini mempunyai tiga program kegiatan. Pertama, review kajian kelayakan pembangunan jalur kereta api antara Manado hingga Blitung untuk wilayah provinsi Sulawesi Utara.
Selanjutnya, studi Detail Engineering Design (DED) pembangunan jembatan kereta api dari Makasar hingga Pare-Pare. Terakhir studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) pembangunan jalur kereta api dari Makasar hingga Pare-Pare Kedua program tersebut adalah pengembangan jaringan baru untuk wilayah Sulawesi Selatan.
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
1 hari lalu
KAI Sebut Penjualan Tiket Kereta Kelas Suite Compartment dan Luxury Laris saat Libur Lebaran, Laku hingga 112 Persen
EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan penjualan tiket kereta api kelas Suite Class Compartment dan Luxury laris dibeli saat pelaksanaan angkutan masa Lebaran 2024.
Periode Lebaran Usai, Penumpang Kereta Api Daop 6 Yogyakarta Masih Tembus 20 Ribu
5 hari lalu
Periode Lebaran Usai, Penumpang Kereta Api Daop 6 Yogyakarta Masih Tembus 20 Ribu
Jumlah penumpang kereta api (KA) jarak jauh yang naik atau turun di stasiun-stasiun wilayah Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta pasca Lebaran 2024, atau Minggu, 21 April 2024, masing-masing masih di kisaran angka 20 ribu orang. Jumlah itu masih lebih tinggi bila dibandingkan hari biasa, meskipun jika dibandingkan dengan saat awal arus mudik Lebaran 2024 lalu jumlahnya sudah semakin turun.