Efek Jokowi, Pedang Bermata Dua di Bursa Saham

Reporter

Senin, 17 Maret 2014 06:32 WIB

Warga lereng merapi melakukan istighosah dukung capres Jokowi dalam pilpres mendatang di Cepogo, Boyolali (15/3). Warga berharap sosok Jokowi menjadi Presiden Indonesia dalam PIlpres 2014 mendatang. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO , Jakarta - Analis pasar modal, Reza Priyambada, menyatakan efek pencalonan Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden bisa menjadi pedang bermata dua di bursa saham. (Baca : Pengusaha Respons Positif Jokowi Calon Presiden).

Di satu sisi, efek Jokowi meningkatkan gairah investor untuk menanamkan modal. Namun di sisi lain, efek Jokowi memancing pelaku pasar untuk mengambil untung. "Jika hal ini terjadi, efek Jokowi membuat indeks merosot," kata Reza kepada Tempo. (Baca juga: Euforia Jokowi, Saham Perbankan Diburu).

Pada Jumat, 14 Maret 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia menguat 152,47 poin (3,23 persen) menjadi 4.878,64. Menurut Reza, pada posisi tersebut efek Jokowi belum tentu membawa indeks bergerak lebih jauh. Kenaikan indeks secara tajam pada Jumat lalu bisa memicu dua skenario yakni terus melambung dan menabrak resistan di level 4.900, atau sebaliknya. (Baca: Jokowi Capres, IHSG Terbang Tinggi ).

Jika sentimen positif dari dalam dan luar negeri dinilai investor tidak cukup kuat, Reza memperkirakan indeks akan anjlok karena aksi ambil untung. Apalagi, kata dia, valuasi saham-saham unggulan sudah sangat tinggi.

Harga saham Bank BRI naik 10,5 persen ke Rp 10.300 per lembar, kemudian saham Bank Mandiri naik 9,1 persen ke Rp 10.150, dan saham Astra Internasional menguat 7,2 persen ke Rp 7.800 per lembar. "Kenaikan harga saham blue chip membuat investor tergiur untuk merealisasikan keuntungan," ujar Reza. (Baca : Pengusaha Respons Positif Jokowi Calon Presiden).

Pada hari ini, Senin 17 Maret 2014, Reza mengatakan investor akan memantau kelanjutan pelaksanaan referendum Crimea dan dampaknya terhadap hubungan Rusia - Amerika Serikat. Jika krisis Rusia terus memanas, indeks akan turun karena investor cenderung memilih aset-aset yang aman seperti dolar dan yen.

Reza memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 4.700-4.900. Saham-saham yang bisa diperhatikan antara lain Charoen Pokphand Indonesia, Bumi Serpong Damai, Pembangunan Perumahan, Indofood CBP, Total Bangun Persada, dan AKR Corporindo.

M. AZHAR

Berita Bisnis Lainnya
Order Percetakan Pemilu Kebanyakan dari Luar Jawa
Kapok Ditipu, Pengusaha Tolak Order Kaos Caleg
Trik Pembuat Atribut Kampanye Hindari Caleg Penipu
Gangguan Kabut Asap Riau, Chevron Paling Merugi

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

3 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

6 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

10 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

11 hari lalu

IHSG Sesi I Menguat 0,8 Persen ke Level 7.168,5

IHSG sesi I ditutup menguat 0,81 persen ke level 7.168,5. Nilai transaksi mencapai Rp 6,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

13 hari lalu

IHSG Melemah Investor Tunggu Perkembangan Sengketa Pilpres, Rupiah Menguat

IHSG ditutup melemah seiring pelaku pasar masih bersikap 'wait and see' terhadap hasil sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

13 hari lalu

Pembacaan Putusan MK Pengaruhi IHSG, Perdagangan Ditutup Melemah 7.073,82

Putusan MK terkait sengketa Pilpres diprediksi akan mempengaruhi IHSG. Perdagangan hari ini ditutup 7.073,82 atau melemah 13,50 basis poin.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

13 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

16 hari lalu

SimInvest: Konflik Timur Tengah Tak Berpengaruh Langsung terhadap Bursa Saham Indonesia

SimInvest memprediksi dampak konflik timur Tengah tak begitu berpengaruh langsung terhadap bursa saham Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

19 hari lalu

Terkini: Strategi Sri Mulyani Antisipasi Dampak Ekonomi Serangan Iran ke Israel, Rupiah dan IHSG Melemah Dampak Geopolitik Timur Tengah

Ketegangan situasi geopolitik Timur Tengah dapat berdampak kepada Indonesia di berbagai indikator ekonomi.

Baca Selengkapnya