Enam Kontrak Pasokan Gas Diteken  

Reporter

Kamis, 13 Maret 2014 13:41 WIB

Petugas melakukan pengecekan putaran rotor pada mesin uap di PLTU Suralaya di Cilegon, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Enam kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) minyak dan gas bumi akan memasok gas untuk kebutuhan industri dan listrik di dalam negeri. Total pasokan gas dari enam kontraktor ini mencapai 915,22 triliun british thermal unit (TBTU).

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas, Johanes Widjonarko, kontrak tersebut terdiri atas satu perjanjian jual beli gas (PJBG), empat amandemen PJBG, serta satu Heads of Agreement (HoA) untuk jual beli gas bumi. Kontrak gas ini menjadi bukti komitmen investor untuk mematuhi Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2010 tentang gas untuk kebutuhan dalam negeri.

"Ada prioritas dari para kontraktor untuk pupuk, listrik, dan industri lain," kata dia di kantornya, Kamis, 13 Maret 2014.

Widjonarko mengatakan, penandatanganan kontrak ini diharapkan membawa efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, kebutuhan energi bagi industri bisa dipenuhi dengan produksi gas dari dalam negeri. "Dengan penggunaan gas ini, PLN bisa menekan penggunaan bahan bakar minyak sebagai sumber energi sehingga bisa menurunkan angka subsidi BBM," ujarnya.

Menurut Widjonarko, penandatanganan kontrak kerja sama ini menjadi bukti juga bahwa industri gas domestik sudah kompetitif. Hal ini, kata dia, tecermin dalam pokok amandemen PJBG yang disepakati untuk peningkatan harga gas yang cukup signifikan dibandingkan dengan sebelumnya.



Berikut daftar PJBG yang ditandatangani hari ini:

1. Amandemen Ketiga PJBG Batam I antara ConocoPhillips Grissik Ltd dengan PT PGN (Persero) Tbk dengan jumlah penyerahan harian 50 miliar british thermal unit (BBTUD) dari total 225 TBTU selama 15 tahun.

2. Amandemen PJBG Batam II antara CPGL dengan PT PGN dengan jumlah penyerahan harian 12 BBTUD (total 65,8 TBTU) selama 15 tahun.

3. Amandemen kedua PJBG PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang, Talisman Ltd, Pacific Oil dan Gas Ltd dengan PT Chevron Pacific Indonesia dengan total kontrak keseluruhan 58,57 TBTU sampai dengan 9 Februari 2019.

4. HoA antara Husky CNOOC Madura Ltd dengan PT Petrokimia Gresik dengan jumlah penyerahan harian sebesar 85 juta metrik kaki kubik per hari (MMSCFD) dari total 311 miliar kaki kubik (BCF) sampai dengan 6 bulan atau PJBG ditandatangani.

5. Amandemen PJBG antara Total E&P Indonesie, Inpex Corporation, dengan PT PLN (Persero) dengan total penyerahan harian sebesar 2,3 BBTUD (total kontrak 6,65 TBTU) sampai dengan 31 Desember 2017.

6. PJBG antara PT Pertamina Hulu Energi Tomori Sulawesi, PT Medco E&P Tomori Sulawesi, Tomori E&P Limited dengan PT Panca Amara Utama dengan jumlah penyerahan 55 MMSCFD (total kontrak 248,2 BCF) sampai dengan akhir kerja sama pembagian hasil produksi.

AYU PRIMA SANDI

Berita Bisnis Lainnya
Budiman Klaim Ditawari Jadi Cawapres Prabowo
Tiket Kereta Turun, Begini Prosedur Cash Back
Harga Tiket Turun, PT Kereta Api Kembalikan Uang
Industri Grafika Nasional Tertinggal Sepuluh Tahun







Advertising
Advertising

Berita terkait

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

12 Desember 2023

Pengeboran 849 Sumur hingga Akhir 2023, SKK Migas: Produksi Gas Meningkat 1,3 Persen

SKK Migas mencatat peningkatan angka produksi minyak di tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

12 Desember 2023

Mengenal Bahan Bakar CNG yang Digunakan Taksi Bluebird, Diklaim Bisa Kurangi Emisi

Sebanyak 3.200 unit armada taksi Bluebird menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG).

Baca Selengkapnya

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

26 November 2023

Kontrak yang Diteken di Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Tembus Rp 20,2 T

SKK Migas mengungkapkan total nilai kontrak antarperusahaan dalam negeri yang ditandatangani di Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III 2023 Jakarta

Baca Selengkapnya

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

31 Maret 2023

PGN Test Drive Motor Bahan Bakar Gas, Hasilnya Mencengangkan

Harga BBG atau bahan bakar gas sama di semua tempat pengisian, yakni Rp 4.500 per liter setara premium ( LSP).

Baca Selengkapnya

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

23 Januari 2023

SKK Migas: Nilai Investasi Eksplorasi Minyak dan Gas Tahun Ini US$ 1,7 Miliar, Tertinggi sejak 2016

SKK Migas akan melakukan eksplorasi minyak dan gas di 57 sumur dengan nilai investasi mencapai US$ 1,7 miliar. Tertinggi sejak 2016.

Baca Selengkapnya

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

19 Januari 2023

SKK Migas Targetkan Pengeboran 57 Sumur Eksplorasi, Bertambah 90 Persen

SKK Migas menargetkan pengeboran sebanyak 57 sumur eksplorasi tajak pada 2023, meningkat 90 persen dibanding capaian tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

13 Mei 2022

Tarif BBG Naik, Transjakarta: Belum Ada Arahan Pemprov soal Tarif Layanan

Kenaikan tarif BBG akan berdampak terhadap beban biaya operasi Transjakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

11 Mei 2022

Terpopuler Bisnis: Aturan Lengkap PPKM, Tarif BBG Naik per 1 Mei

Artikel mengenai aturan lengkap pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tampak paling banyak dibaca. Ada juga tentang kenaikan BBG.

Baca Selengkapnya

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

10 Mei 2022

Tarif BBG Resmi Naik per 1 Mei, Energi Watch: Masih Lebih Murah dari BBM

Kenaikan harga BBG tidak akan mengganggu proses transisi energi. Sebab, harganya lebih murah ketimbang BBM.

Baca Selengkapnya