Garam bahan baku impor dari Australia. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik melaporkan impor garam pada Januari 2014 mencapai 278,2 ribu ton atau senilai US$ 13,4 juta. Angka itu jauh tinggi dibanding Desember tahun lalu yang hanya 70 ribu ton atau senilai US$ 3 juta.
Dari total impor tersebut, impor terbesar dari negara Australia yaitu 183,2 ribu ton atau senilai US$ 9,1 juta. Importir kedua terbesar dari India yaitu 94,5 ribu ton atau senilai US$ 3,9 juta ton.
Selain itu, Selandia Baru menjadi pemasok garam ke Indonesia dengan volume 348 ton dengan nilai US$ 147 ribu dan Jerman sebanyak 48,3 ton dengan nilai US$ 137 ribu. Sedangkan Singapura memasok 3,1 ribu ton dengan nilai US$ 17,2 ribu dan negara lainnya sebanyak 105,4 ton dengan nilai US$ 14 ribu.
Sebelumnya Ditjen Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad menyatakan Indonesia akan menutup impor garam konsumsi pada tahun 2014. Pertimbangannya, stok garam konsumsi dalam negeri masih mencukupi. Tahun lalu produksi garam nasional mencapai 1,5 juta ton.