Tutup Akhir Pekan, Rupiah Melesat 81 Poin

Jumat, 21 Februari 2014 18:03 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Persepsi pelaku pasar yang melihat bahwa pengurangan stimulus bank sentral Amerika Serikat (The Fed) tidak akan berlangsung agresif membuat dolar tertekan. Pada transaksi pasar uang hari ini, rupiah kembali mengalami apresiasi 81 poin (0,69 persen) ke level 11.744 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah mengikuti penguatan yang juga terjadi pada sebagian besar mata uang regional.


Analis dari PT Monex Investindo Futures, Zulfirman Basir mengatakan belum cukup pulihnya beberapa indikator ekonomi kunci seperti data ketenagakerjaan dan data retail di AS membuat kekhawatiran pasar terhadap tapering off mereda. "Pasar meyakini bahwa The Fed tidak akan terburu-buru mengurangi stimulusnya."


Ekspektasi pemangkasan stimulus yang tidak agresif telah mendorong investor untuk menjual dolarnya dan kembali kepada aset yang lebih berisiko seperti pasar saham dan high yield currencies.


Menurut Zulfirman, memang ada kekhawatiran dari rilis Fed Minute Meeting Rabu, 19 Februari 2014, yang menyebutkan rencana bank sentral untuk menaikkan suku bunga bila tingkat pengangguran turun di bawah 6,5 persen. "Namun, persepsi yang berkembang di kalangan pelaku pasar ialah pertumbuhan pasar tenaga kerja masih stagnan."


Hingga 16.30 WIB, sebagian mata uang regional menguat terhadap dolar AS. Won menguat 0,02 persen ke 1.072,09 per dolar AS, peso Philipina menguat 0,44 persen ke 44,565 per dolar AS, ringgit naik 0,43 persen ke 3,2954 per dolar AS, dan baht menguat 0,10 persen ke 32,52 per dolar AS.


Advertising
Advertising

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya