Bunga Amerika Bakal Naik, Dolar Kembali Perkasa  

Kamis, 20 Februari 2014 14:49 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Rilis hasil rapat Komite Pasar Keuangan Serikat (Fed Minutes Meeting) yang mensinyalkan kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat membuat dolar menguat terhadap mata uang regional. Dalam notulensi Fed Minutes Meeting Januari 2014 yang dirilis kemarin waktu AS, The Fed berencana menaikkan suku bunga acuan bila tingkat pengangguran turun di bawah 6,5 persen. Hal ini kembali memicu pengalihan aset ke dolar di pasar keuangan global, meskipun saat ini tingkat pengangguran masih berada di level 6,6 persen.

Hingga pukul 13.00 WIB, dolar kembali menguat terhadap mata uang regional Asia. Dolar Singapura melemah 0,11 persen ke 1,2648 per dolar AS, won melemah 0,62 persen ke 1.072,2 per dolar AS, dan rupee turun 0,07 persen ke 62,2625 per dolar AS.

Kemudian yuan Cina melemah 0,11 persen ke 6,0830 per dolar AS, ringgit merosot 0,26 persen ke 3,3034 per dolar AS, sementara rupiah merosot 0,13 persen ke level 11.793 per dolar AS. Ekonom dari PT Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih, menilai The Fed akan berpikir ulang atas kebijakan suku bunga rendah 0-0,25 persen sejak 2009. "Sinyal ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yang kemungkinan akan dilakukan pada tahun 2015."

Sebelumnya Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan pemulihan di pasar tenaga kerja masih jauh dari harapan. Namun Fed Minutes Meeting berkata lain. Data payroll bulan Januari 2014 naik sebanyak 113 ribu jiwa dari 75 ribu pada Desember 2013.

Minutes tersebut juga menyebutkan rencana bank sentral untuk memangkas US$ 10 miliar pada setiap pertemuannya (FOMC Meeting). "Hari ini rupiah diprediksi bergerak di level 11.800-12.000 per dolar AS," kata Lana.

PDAT | M. AZHAR

Berita Lain:
Pembenahan Pasar Cianjur Telan Rp 6,5 Miliar
Resep Apindo Menahan Kebangkrutan Indonesia
Ratusan Desainer Ikuti Indonesia Fashion Week
Geram Ahok Soal Busway: Bus Rp 1 M Ditulis Rp 3 M
Jokowi Mengaku Telepon Risma: Beliau Tak Mundur
Abraham Samad: KPK Akan Berlari meski dengan Satu Kaki
Mengapa Risma Tolak Jalan Tol Tengah Surabaya?
PRT yang Disiksa di Rumah Jenderal Sedang Hamil

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

5 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya