Bea-Cukai Umumkan Hasil Investigasi Beras Vietnam

Kamis, 20 Februari 2014 11:29 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Investigasi atas temuan baru aparat pabean berupa 800 ton beras impor asal Vietnam yang berdokumen beras Thai Hom Mali asal Thailand akan memasuki babak akhir. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan berencana mengumumkan hasil investigasi tersebut siang ini, Kamis, 20 Februari 2014.

"Rencana Kamis ada konferensi pers di Bea-Cukai terkait impor beras (khusus)," kata juru bicara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Haryo Limanseto, dalam pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 20 Februari 2014.

Menurut undangan yang diterima wartawan, konferensi pers tersebut akan digelar pukul 12.00 di Auditorium B, Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Jakarta Timur. Sejumlah pejabat yang akan hadir yakni Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, dan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian.

Sebelumnya, aparat Bea-Cukai menemukan beras wangi asal Vietnam sebanyak 32 kontainer. Beras ini ditemukan pasca-penaikan tingkat mitigasi pemeriksaan beras dari jalur hijau ke jalur merah per 29 Januari 2014. Bea-Cukai menemukan kejanggalan karena di dalam dokumen Surat Persetujuan Impor, uraian beras dengan pos tarif (HS) 1006.30.40.00 tertulis Thai Hom Mali garis miring beras wangi. Padahal kode HS tersebut hanya untuk jenis beras Thai Hom Mali asal Thailand.

Direktur Jenderal Bea-Cukai Kementerian Keuangan Agung Kuswandono sebelumnya mengatakan komoditas tersebut ditahan karena tidak sesuai dengan dokumen impornya. "Barang tersebut masuk dalam dua pekan terakhir," kata dia, akhir pekan lalu.

Untuk memastikan jenis beras itu, Bea-Cukai membawa sampelnya untuk diteliti di laboratorium Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Subang, Jawa Barat. Menurut Agung, dugaan pelanggaran dokumen akan terbukti jika hasil pemeriksaan menunjukkan beras tersebut bukan berjenis Thai Hom Mali. "Selanjutnya, penanganan kami serahkan kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian."

Berdasarkan data yang dimiliki Tempo, tiga perusahaan yang memasukkan beras secara ilegal itu adalah PT Pangan Sejahtera (PS), CV Trimitra Makmur Lohata (TML), dan CV Kusuma Food Indonesia (KFI). Dalam setahun terakhir, Pangan Sejahtera mendapat kuota impor sebesar 400 ribu ton untuk beras Vietnam berjenis fragrant rice.

Adapun kuota impor Trimitra Makmur Lohata sebanyak 100 ribu ton beras jenis japonica rice dan Kusuma Food Indonesia sebesar 400 ribu ton beras fragrant rice.

AYU PRIMA SANDI

Berita terpopuler:
Facebook Beli WhatsApp Senilai US$19 Miliar
Tifatul: 50 Persen Pelajar Pernah Akses Pornografi
Yahoo Akuisisi Startup Distill
Facebook Kini Beri Banyak Pilihan Jenis Kelamin

Berita terkait

Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

28 April 2018

Ribuan Ton Sitaan Kasus Beras Maknyuss dan Cap Jago Akan Dilelang

PT Indo Beras Unggul, produsen beras Maknyuss dan Cap Jago terjerat kasus produksi beras tak sesuai kemasan oleh Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI.

Baca Selengkapnya

Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

14 Februari 2018

Bulog Prediksi Beras Impor Tiba Hingga Pekan Depan

Perum Bulog memperkirakan Beras impor asal Vietnam dan Thailand akan tiba di Indonesia hingga pekan depan.

Baca Selengkapnya

Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

15 Januari 2018

Wapres: Impor Beras Lindungi Petani Daerah dari Lonjakan Harga

Pemerintah mengimpor beras sebanyak 500 ribu ton.

Baca Selengkapnya

Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

13 Januari 2018

Impor Beras, Ini Alasan Mendag Pilih Kerjasama dengan PPI

Kemendag menunjuk langsung PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang merupakan BUMN untuk melakukan impor beras.

Baca Selengkapnya

Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

13 Januari 2018

Mendag: Beras Impor Masuk Pasar Antara Januari dan Februari

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan beras impor masuk pasar antara Januari dan Februari.

Baca Selengkapnya

Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

13 Januari 2018

Darmin Nasution Sebut Dua Alasan Mengapa Harus Impor Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan alasan pemerintah harus menerbitkan impor beras khusus sebanyak 500 ribu ton.

Baca Selengkapnya

JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

9 Januari 2018

JK Usul Impor Beras, Mentan Yakin Stok Padi Pulih Januari

Stok beras diperkirakan akan kembali pulih pada Januari.

Baca Selengkapnya

Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

21 Oktober 2017

Ekspor Beras Perdana ke Malaysia, Menteri Pertanian Kirim 25 Ton

Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas 25 ton beras ke Malaysia.

Baca Selengkapnya

Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

27 Mei 2017

Menteri Enggar Tak Kuasa Larang Impor Singkong

Total impor singkong per Januari hingga April 2017 mencapai 1.234 ton.

Baca Selengkapnya

Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

26 Maret 2017

Indonesia Tak Impor Beras, Negara Lain Kelabakan

FAO mengapresiasi langkah Indonesia yang bisa memenuhi kebutuhan berasnya.

Baca Selengkapnya