Investasi Bodong, Ligwina-Klien Sepakat Damai  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 19 Februari 2014 13:10 WIB

Ligwina Poerwo-Hananto. dok TEMPO/Rosdianahangka

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus dugaan penipuan investasi yang melibatkan perencana keuangan PT Quantum Magna, Ligwina Hananto, telah masuk jalur penyelesaian. Ligwina mengatakan proses penyelesaian hukum kepada pemilik CV Panen Mas, Ari Pratomo, hingga saat ini masih terus berlanjut. “Dan penyelesaian permasalahan keuangan sudah tersedia dan disetujui oleh Hery, klien kami,” tulis Ligwina dalam situs perusahaannya pada Rabu, 19 Februari 2014.

Menurut Ligwina, dalam memberikan jasa perencanaan keuangan, dia selalu berusaha menyampaikan hal-hal yang patut dipertimbangkan dan risiko atas suatu investasi yang dibahas bersama, sesuai dengan kebutuhan dan permintaan setiap klien. Perihal rekomendasi, ilustrasi, analisis maupun hasil diskusi, ujar dia, tidak ada kewajiban atau paksaan bagi klien untuk mengikuti suatu investasi tertentu. “Keputusan untuk mengikuti suatu investasi sepenuhnya berada pada klien,” katanya. (Baca juga: Kasus Panen Mas, Ini Tip Hindari Investasi Bodong)

Ligwina mengatakan akan menyelesaikan persoalan ini secara hukum. Dalam pelayanannya kepada klien, ia mengaku menjunjung tinggi etika kerja dalam membantu dan merencanakan investasi keuangannya dan melindunginya sesuai keahlian. “Kami selalu mengedepankan solusi sesuai dengan kebutuhan klien,” ucapnya.

Kasus yang melibatkan Ligwina ini bermula ketika Ari Pratomo, pemilik CV Panen Mas, kabur membawa dana investasi nasabah. Dalam pernyataannya kepada Tempo, Ligwina menegaskan CV Panen Mas bukanlah perusahaan bodong. Perusahaan itu memang bergerak di bidang perkebunan dan peternakan. Ketika mensurvei perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis itu, dia mendapati kebun dan kandang milik perusahaan tersebut. (Lihat juga: Ligwina: Panen Mas Bukan Usaha Investasi Bodong)

Masalah muncul, kata Ligwina, ketika pemilik CV Panen Mas, Ari Pratomo, kabur membawa uang nasabah. "Ini ada kesalahan dalam manajemen perusahaan saja. Di tengah jalan dia kabur dan buron," kata Ligwina melalui pesan pendek kepada Tempo, Senin, 17 Februari 2014.

Kaburnya Ari inilah yang kemudian memunculkan dugaan penipuan investasi. Nah, terakhir kali Ligwina berkomunikasi dengan Ari pada November tahun lalu. Saat itu dia bertemu Ari di dalam penjara di Sukabumi. "Kami menemuinya karena khawatir tidak ada solusi untuk klien," katanya. (Berita terkait : Apa Kata Ligwina atas Dugaan Penipuan Investasi?)

Hery adalah warga Bandung, salah satu nasabah Panen Mas. Dalam rubrik pembaca sebuah harian nasional, Hery mengungkapkan kekesalannya karena merasa ditipu oleh Ligwina. Pasalnya, perancang keuangan inilah yang menawarkan CV Panen Mas sebagai tempat berinvestasi kepada Hery. Namun, dalam perjalanannya, pemilik Panen Mas kabur. Hery mengaku rugi sampai ratusan juta dalam investasi tersebut.

NURUL MAHMUDAH | ERWAN HERMAWAN

Terpopuler :
Bandara Solo Tutup, Maskapai Rugi Miliaran
BKPM Yakin Realisasi Investasi Smelter Tepat Waktu
Nestle: Pasokan Air Bersih Turun 35 Persen
BPKM: Izin buat Foxconn Bisa Keluar dalam 3 Hari

Berita terkait

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

9 jam lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

11 jam lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

3 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

3 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

3 hari lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

4 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

5 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

5 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

5 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

5 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya