Rupiah Ikuti Pelemahan Kurs Regional  

Selasa, 18 Februari 2014 18:24 WIB

Uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya nilai tukar yen Jepang terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif di pasar uang Asia.

Di transaksi pasar uang hari ini, rupiah melemah 63 poin (0,52 persen) ke level 11.848 per dolar AS. Rupiah terimbas pelemahan mata uang regional menyusul jatuhnya yen hingga menembus level terendahnya, yakni 102,7 per dolar AS, tadi pagi.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Daru Wibisono, mengatakan kebijakan bank sentral Jepang (BOJ) yang menyatakan tetap mempertahankan stimulus moneter 60-70 triliun yen membuat nilai tukarnya melemah. "Pelonggaran sistem moneter di Jepang berdampak meningkatnya arus peredaran uang sehingga nilai tukarnya merosot."

Dalam pernyataan resminya, BOJ memutuskan untuk mempertahankan kebijakan stimulusnya meski pertumbuhan ekonomi berjalan lambat pada 2013. BOJ memperpanjang fasilitas pinjaman khusus untuk setahun ke depan. Institusi keuangan bisa meminjam dana dari bank hingga dua kali lipat dari jumlah pinjaman mereka.

Pelonggaran moneter oleh BOJ memang disengaja oleh pemerintahnya untuk menunjang program pemerintah yang dikenal sebagai Abenomics. Jepang perlu melemahkan kurs untuk meningkatkan daya saing ekspor produk-produk mereka. "Ketika yen melemah, diharapkan industri berorientasi ekspor akan tumbuh," ujar Daru.

Pergerakan rupiah diperkirakan akan mengikuti sentimen pelemahan mata uang regional seiring mulai habisnya sentimen positif dari dalam negeri. Di sisi lain, penguatan rupiah yang terlalu cepat disinyalir akan membuat pelemahan rupiah berlangsung cepat pula.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

8 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

9 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

16 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

3 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

4 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

4 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya