Akibat Abu Kelud, Lahan Salak Terancam Rusak

Reporter

Editor

Muchamad Nafi

Sabtu, 15 Februari 2014 13:13 WIB

TEMPO/ Arie Basuki

TEMPO.CO, Sleman - Akibat hujan abu vulkanik Gunung Kelud pada Jumat dinihari kemarin, lahan kebun salak di tiga kecamatan di Sleman tertutup abu. Debu vulkanik yang menutupi sekitar 85 hektare kebun salak itu bisa mengakibatkan buahnya rusak. Sebab, daun pepohonan tidak kuat dan layu jika terkena abu vulkanik.

"Kebun salak pondoh di tiga kecamatan terkena abu Kelud sangat parah," kata Widi Sutikno, Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman, Sabtu, 15 Februari 2014.

Lahan salak pondoh yang paling parah berada di Kecamatan Turi, Pakem, dan Tempel. Tiga kecamatan itu terkenal dengan budi daya salak pondoh yang dikirim ke berbagai daerah, bahkan diekspor. Untuk meminimalisasi kerugian, kata Sutikno, para petani salak dikoordinasikan mengantisipasi dan menyelamatkan tanaman.

Langkah itu berupa pengurangan pelepah daun atau pengurangan tajuk daun untuk tanaman yang nyaris roboh. Jika tidak segera ditangani dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan dan produktivitasnya. (Baca: Pasca-Letusan Kelud, Ekonomi Solo Masih Lesu).

Jika dibandingkan dengan erupsi Merapi 2010, dampak abu Kelud terhadap tanaman salak masih tergolong ringan. Sebab saat ini hanya terkena abunya. Pada 2010, tanaman salak terkena abu, pasir, bahkan batu Merapi.

Lahan salak di Sleman tercatat ada 2.900 hektare. Namun yang parah terkena abu Kelud diperkirakan 85 hektare saja. "Penyelamatan pohon harus segera dilakukan beberapa hari ke depan," kata dia.

Daun yang terkena abu vulkanik bisa terganggu pertumbuhannya. Abu yang menempel di daun salak mengganggu proses fotosintesis. Jika terkena hujan, karena semakin berat, daun terancam patah.

Di sisi lain, kata dia, tanaman padi justru diuntungkan oleh abu vulkanik ini. Sebab, abu ini banyak mengandung nutrisi alamiah dan merupakan bahan dasar pupuk. Nutrisi alamiah ini sangat dibutuhkan oleh tanaman padi. "Kalau tanaman padi justru diuntungkan," kata Widi.

Ketua Asosiasi Petani Salak Sleman Iskandar mengatakan banyak pohon salak yang nyaris roboh akibat abu Kelud. Dalam 1 hektare saja ada 2.500 rumpun pohon salak. "Banyak yang nyaris roboh. Kalau tidak segera ditangani akan mati," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Terpopuler:
Letusan Gunung Kelud Jadi Perhatian Dunia
BNPB Bantah Gunung Kelud Akan Meletus 2 Jam Lagi
Jangan Langsung Siram Abu Vulkanik
SBY Angkat Mbah Rono Jadi Kepala Badan Geologi
Alasan Kelud Dijuluki 'Deadliest Volcano'
Korban Ustad Hariri Akhirnya Buka Suara
Di DIY, Dampak Kelud Lebih Dahsyat Dibanding Merapi









Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

11 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

23 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

3 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

3 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

8 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

9 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

10 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

11 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

15 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya