Sriwijaya Air Bersiap Menaikkan Harga Tiket

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 11 Februari 2014 03:58 WIB

Sriwijaya Air. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO , Jakarta - Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air, Agus Soedjono menyatakan maskapainya siap mengikuti aturan pemerintah terkait tarif surcharge (tarif tambahan untuk penerbangan domestik). "Kami sangat mengapresiasi hal tersebut," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin 10 Februari 2014.

Menurut Agus, Asosiasi Maskapai Penerbangan Indonesia (Indonesia National Air Carriers Association/ INACA) telah meminta penyesuaian tarif surcharge karena alasan kurs dolar sudah melampaui Rp 12 ribu, jauh dari asumsi patokan tarif batas atas sebesar Rp 10 ribu per dolar AS. (Baca juga : Tertekan Kurs, Maskapai Tak Puas Kenaikan Tarif)

Melemahnya rupiah dan naiknya harga avtur menyebabkan beban operasi maskapai naik sampai 30 persen. Penyesuaian tarif surcharge, kata Agus, bisa meringankan beban untuk sementara waktu. "Nanti kalau rupiah menguat kan bisa dievaluasi lagi," ujarnya.

Agus mengatakan, sulit menghitung dampak kenainan tarif surcharge terhadap total harga tiket yang harus dibayar penumpang. Sebab, komponen ini ada di luar tarif dasar tiket pesawat. "Sulit menghitung persentasenya karena kisaran harga tiket itu sendiri kan luas," ujarnya. (Lihat juga : Citilink Gunakan Tarif Batas Atas)

Dia mencontohkan, dalam penerbangan Jakarta - Surabaya yang memakan waktu 1 jam dan 10 menit, penumpang pesawat jet akan dikenakan tarif surcharge Rp 50 ribu. Tentu persentasenya berbeda antara penumpang kelas bisnis yang harga tiketnya di atas Rp 1 juta dan penumpang dengan tiket promosi di low cost carrier yang harganya sekitar Rp 400 ribu. "Kenaikannya pasti ada, tapi relatif kecil lah kalau untuk domestik," ujar Agus.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Herry Bakti Gumay, mengatakan pekan depan akan menetapkan peraturan terkait tarif surcharge atau tarif tambahan untuk penerbangan domestik. "Kami menyadari situasi dan kondisi harga bahan bakar yang naik dan nilai tukar dolar yang tinggi membuat maskapai agak sulit bertahan," kata Herry ketika ditemui di kantornya, Jumat, 7 Februari 2014. (Berita terkait : Terpukul Dolar, Tarif Terbang Domestik Dinaikkan)

Tarif surcharge yang akan diberlakukan adalah Rp 60 ribu per jam untuk pesawat jenis jet dan Rp 50 ribu untuk pesawat jenis turbo propeller. Untuk tarif batas atas, menurut Herry, masih mengacu dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2010 tentang Tarif Batas Atas. Tarif batas atas yang bervariasi berdasarkan jenis pesawat dan jarak tempuh itu ditetapkan untuk low cost carrier sebesar 85 persen, medium cost carrier 90 persen dan full service carrier 100 persen.


PINGIT ARIA


Terpopuler :

800 Ton Beras Vietnam Diperiksa di Laboratorium

Komitmen Freeport Bangun Smelter Terus Ditagih

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 4.000

Tingkat On Time Performance Merpati Paling Rendah

Strategi Merpati untuk Bisa Terbang ke Jeddah

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

36 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

52 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

54 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

54 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

55 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya